Calon Presiden 2014
Kader Golkar di DPR Diminta Tingkatkan Elektabilitas Ical
Partai Golkar menginstruksikan kader di DPR turun ke lapangan, untuk meningkatkan elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menginstruksikan kader di DPR turun ke lapangan, untuk meningkatkan elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical).
Golkar mencalonkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai Presiden RI 2014-2019. Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto mengatakan, Ical telah melakukan roadshow ke berbagai daerah. Golkar juga telah melaksanakan program-program pro rakyat.
"Seluruh kader di komisi turun melakukan perjuangan, baik kepada partai maupun pencalonan Pak Ical. Mereka memang kepanjangan partai untuk mempertahankan konstituen. Anggota DPR harus kembali memperjuangkan," kata Setya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Mengenai hasil survei yang memperlihatkan rendahnya elektabilitas Ical, Setya mengatakan pihaknya menghargai hasil tersebut. Hasil itu, kata Setya, akan menjadi evaluasi dan masukan yang sangat besar.
"Ada yang naik, ada yang tetap, dan ada juga yang naiknya signifikan. Ini akan menjadi perhatian, apapun itu akan memicu semangat kami," ujarnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS), tingkat keterpilihan Ical masih terbilang rendah. Dari segi keterpilihan terhadap tokoh Golkar, nama Jusuf Kalla masih menempati posisi teratas dengan 22,42 persen.
Ical di tempat kedua dengan dukungan 16,32 persen, dan Priyo Budi Santoso meraih 12,24 persen.
Survei PWS dilakukan di 33 provinsi di Indonesia, pada 15 September-15 Oktober 2012. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.070 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Prisma Resource Center yang melibatkan 2.300 responden, juga memunculkan nama lain, yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Tingkat keterpilihan Prabowo mencapai 20,8 persen, kemudian Ical 6,1 persen, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dengan dukungan 5 persen responden.
Responden yang belum menjawab sebanyak 45,7 persen. Sementara, posisi keempat ditempati oleh Wiranto dengan 3,4 persen, Anas Urbaningrum dan Hatta Rajasa 2,6 persen, Sri Mulyani 1,8 persen, dan Ani Yudhoyono 1,4 persen. (*)