Musda DPD Partai Demokrat Jabar Dilanjut Pagi Ini
Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai musda dagelan.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Rapat Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat dituding tidak mencerminkan prinsip politik santun dan cerdas yang diajarkan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah menunggu sekian jam tanpa kepastian, penundaan ini bagi sejumlah pengurus daerah menimbulkan kekecewaan dan tanda tanya. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai musda dagelan.
Musda Senin malam (22/10/2012) kemarin ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada Selasa (23/10) pukul 09.00 WIB akibat tidak hadirnya unsur DPP yang memimpin rapat dan sebagain pengurus partai dari salah satu kandidat tidak terlihat di ruang rapat.
"Ditunda dengan alasan yang tidak jelas maka saya menyebut ini musda dagelan. Pihak DPP yang bertugas tidak serius menjalankan musda. Sejak awal kita lihat musda tidak berjalan sebagaimana mestinya," kata Agung Witjaksono, Ketua DPC PD Kota Depok kepada wartawan.
Menurut Agung, bila mengacu kepada tata tertib, musda dapat dilanjutkan karena yang hadir 15 dari 26 peserta. Artinya, tambah Agung, sudah lebih dari setengah.
"Jadi, bisa disebut musda dagelan karena tata tertib tidak dijalankan secara konsisten. Saya melihat unsur DPP yang bertugas melaksanakan musda menunjukkan proses demokrasi yang rendah kualitasnya," sindir Agung.
Ditegaskan, musda PD Jawa Barat adalah yang terlama persiapannya, hampir dua tahun. Tapi kejadian ini menjadi suatu kemunduran. Ia kemudian mengingatkan seharusnya unsur DPP yang in charge menegakkan rule of game.
"Ini sangat berbeda dengan apa yang selalu diajarkan Ketua Dewan Pembina Pak SBY. Ini pertunjukan demokrasi yang rendah kualitasnya. Terkesan dipaksakan dan ditunda tanpa alasan," tandasnya lagi.
Berdasarkan perkembangan terakhir, Irfan Suryanagara yang merupakan Ketua DPRD Jawa Barat dan Iwan Sulandjana, Ketua DPD Jawa Barat adalah dua kandidat kuat yang bertarung.
Dia mengingatkan setiap kandidat seharusnya siap kalah dan siap menang. Namun, bagi Agung, kubu Irfan Suryanagara tidak memiliki jiwa kesatria.
Dia menyebut proses musda tercoreng dengan adanya pembicaraan-pembicaraan diluar rapat. Termasuk, dipanggilnya kandidat Iwan Sulandjana.
"Saya sebagai peserta menyesalkan aturan tidak dijalankan sebagaimana mestinya di musda ini. Tidak ada penjelasan panitia dan tidak pimpinan sidang di tempat padahal peserta sudah memenuhi kuorum. Suasananya jadi tidak demokratis," Ketua DPC PD Kota Bekasi Andi Zabidi menambahkan.
"Kami tidak mengerti kenapa rapat tidak dilanjutkan dan tidak ada penjelasan dari panitia. Kami sayangkan ada musyawarah di luar musda. Wakil Ketua Umum Max Sopacua dan Jhonny Allen tidak ada ditempat. Begitu juga sejumlah ketua DPC pendukung Irfan Suryanagara," lanjutnya.
"Kami melihat kejadian ini tidak sesuai dengan prinsip politik santun dan cerdas yang diajarkan Pak SBY, selaku Ketua Dewan Pembina," ujar Andi.
Musda Partai Demokrat di buka oleh Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Senin siang (22/10), di Sentul International Convention Centre, SICC Sentul, Bogor.