Selasa, 7 Oktober 2025

Sudah 276 Warga Kalsel Yang Terjangkit AIDS

Penyakit Acquired Immuno Deficiancy Syndrome atau disingkat AIDS, merupakan yang membahayakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Sudah 276 Warga Kalsel Yang Terjangkit AIDS
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Puluhan aktivis menggelar aksi simpatik dengan membentuk simbol peduli aids di sekitar Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Penyakit Acquired Immuno Deficiancy Syndrome atau disingkat AIDS, merupakan yang membahayakan bagi manusia, karena terjadinya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan Human Immuno Deficiency Virus (HIV) yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Berdasarkan data Komisi Penanggulanan AIDS (KPA) Nasional Indonesia, sampai dengan Juni 2012 dari 32.103 kasus sudah 5641 atau 18 persen yang meninggal dunia

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru, Edi Sampana dalam kegiatan Rapat Koordinasi penanggulangan HIV/AIDS di aula Trisakti Banjarbaru, Senin (22/10/2012) sekitar pukul 10.00 Wita.

Dijelaskan Edi, kasus Baru HIV dan kumulatif yang terjadi di Kalsel sejak 2002 hingga 2012 sudah ditemukan 276 kasus, sementara itu untuk Kasus baru AIDS dan kumulatif di Kalsel berjumlah 225 kasus.

Sementara itu berdasarkan data kasus HIV/AIDS di Banjarbaru ditemukan 32 Kasus HIV dan 22 kasus AIDS. Sementara berdasarkan pekerjaan, Kumulatif Kasus AIDS di Kalsel juga rawan terjadi pada Ibu Rumah Tangga. "Dari 225 kasus, 32 kasus dialami Ibu Rumah Tangga, sementara karyawan Non Profesional ada 21 kasus diikuti oleh 16 kasus kategori penjaja seks," jelasnya.

Diungkapkan Edi, kasus AIDS yang rawan terjadi pada Ibu Rumah tangga kemungkinan besar bisa terjadi karena dari suami.

"Bisa saja terjadi karena suami yang membawa virus tersebut, karena selama ini, dari KPA sudah intensif melakukan pembinaan di kalangan penjaja seks Komersial, sehingga angkanya bisa ditekan," jelasnya.

Karena itu dijelaskannya, dalam upaya penanggulanan HIV dan AIDS pada 2010 hingga 2014, pihaknya telah melakukan strategi dengan program pencegahan penularan melalui alat suntik, pencegahan penulatan melalui hubungan seksual tidak aman dan pencegahan penularan melalui ibu ke Bayi.

"Sasaran utama program ini bagi pasangan Pria beristri, kemudian pekerja seksual, Pengguna Narkoba dan Jarum suntik serta pelanggan pekerja seks," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Banjarbaru, Ogi Fajar Nuzuli yang hadir dalam kegiatan rapat tersebut menjelaskan, Setiap orang yang masih berusia produktif memiki risiko terserang kasus tersebut.
"apapun profesinya, apalagi berusia produktif, memiliki risiko tertulas HIV, Jadi masing-masing kita harus menjaga diri," jelasnya
.
Karena itu, Ogi mengungkapkan sejak dini hindari tertular Virus HIV. "Jauhi Narkoba, jauhi seks Bebas, kalau ingin benar-benar aman untuk tidak tertular," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved