Demo Tolak Boediono Ricuh, 5 Mahasiswa Diamankan Polisi
Kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Universitas Diponegoro (Undip) ditentang puluhan mahasiswa
Laporan Reporter Tribun Jogja, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Universitas Diponegoro (Undip) ditentang puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Elemen Mahasiswa Peduli Bangsa (Emas Bangsa). Demonstrasi yang di depan gerbang Politeknik Negeri Semarang (Polines) berakhir ricuh. Lima mahasiswa diamankan petugas kepolisian.
"Kami ingin mengingatkan masyarakat tentang kasus Century yang mandeg. Demo ini juga terkait hari pangan sedunia," kata Muhammad Najibullah Bangun sebelum ricuh, Selasa (16/10/2012).
Demo itu berlangsung mulai sekitar pukul 10.00 WIB. Satu per satu mahasiswa datang. Beberapa membawa tumpeng untuk peringatan hari pangan sedunia. Mereka dikelilingi aparat kepolisian saat mobil rombongan Wapres datang mereka melambaikan tangan untuk menyindir.
Setelah rombongan melintas, mereka langsung membentangkan poster penolakan terhadap kedatangan Boediono. Petugas kepolisian langsung merebut poster itu. Penjagaan terhadap mereka langsung diperketat dan sepanjang penjagaan mereka berorasi dan bernyanyi.
Saat mahasiswa ijin membubarkan diri lantaran hendak kuliah, malah oleh petugas tidak ijinkan. Saat itulah, adu mulut mulai terjadi. Situasi yang memanas membuat bentrokkan tidak terhindarkan.
Mahasiswa dan Polisi saling dorong. Saat koordinator aksi Muhammad Najibullah Bangun mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis diangkut, teman-temannya memanas. Total ada lima mahasiswa yang diangkut, mereka adalah Reza A Bhaktinagara, Nanda Harianto,Mohd Najibullah Bangun,Galih Pramilu Bhakti dan Udhi Catur Nughroho.
Aksi bentrok itu rupanya tidak diperkenankan diliput. Seorang polisi sempat melarang wartawan untuk mengambil gambar. Aksi itu baru berakhir ketika rombongan wapres Boedionoo keluar dari kawasan Undip. (*)