BKSDA Provinsi Sumbar Akan Evakuasi Harimau
Menanggapi tertangkapnya binatang buas yang dikenal oleh warga setempat dengan sebutan Harimau
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iman Suryanto
TRIBUNNEWS.COM, SOLOK - Menanggapi tertangkapnya harimau dahan yang dikenal oleh warga setempat dengan sebutan harimau bangkie atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Neofelis Nebulosa (Clouded Leopard) oleh warga Jorong Atas Masjid, Nagari Batubajanjang, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat mengaku sudah mengetahui adanya penangkapan tersebut.
Namun demikian hingga kini pihaknya belum mengecek maupun melihat secara langsung hewan tersebut pasca ditangkap oleh warga.
"Kita sudah dapat kabar terkait hal tersebut melalui telepon, dari salah satu warga. Namun demikian mereka belum mau memberikan alamat pastinya,"ungkap Safril Suharto, Staf Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) BKSDA Provinsi Sumatera Barat saat di hubungi Tribun, Selasa(16/10/2012) pagi.
Ia juga mengatakan bahwa setelah mendapatkan informasi lokasi pastinya, pihaknya akan secara langsung turun dan melakukan pemeriksaan kesehatan dari satwa tersebut.
"Pertama kita akan melakukan pengecekan kesehatan dari binatang tersebut, jika memungkinkan sehat akan langsung kita lepas ke kawasan konservasi yang dilindungi," ungkapnya.
Dan jika dalam kondisi sakit, tambahknya, maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan, menitipkannya hingga merawatnya di lembaga konservasi Taman Marga Satwa Bukit Tinggi. "Oleh karena itu, kita akan mengecek terlebih dahulu kondisinya," jelasnya.
Sementara itu, Tarmizi, Kepala Taman Margasatwa Bukit Tinggi saat di hubungi secara terpisah, mengungkapkan bahwa pihaknya akan membantu BKSDA dalam melakukan pengecekan hingga perawatan satwa yang ditangkap warga beberapa waktu lalu.
Namun demikian saat ini, pihaknya masih menunggu kabar dari instansi tersebut. "Kalau untuk pemeriksaan kesehatan akan kita siapkan, namun sementara ini jika untuk penitipan dan perawatan satwa tersebut dalam kandang, kami khawatir tidak bisa. Mengingat di tempat kami tidak ada kandang untuk Harimau dahan yang hidupnya 80 persen berada di pohon," ungkapnya.