Bupati Tuding Disbudparpora Kurang Koordinasi
Bupati Nunukan Basri menuding Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Nunukan kurang berkoordinasi

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN- Bupati Nunukan Basri menuding Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Nunukan kurang berkoordinasi dalam mempersiapkan kontingen atlet yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Propinsi (Porprov) ke-12 tingkat Kalimantan Timur di Kota Tarakan.
Ia dengan tegas menolak anggapan Nunukan kekurangan anggaran untuk mengirimkan atletnya pada pesta dua tahunan itu. Reaksi Basri ini disampaikannya menyinggung pernyataan Kadibudparpora Nunukan Petrus Kanisus yang dalam laporannya menyebutkan, keterbatasan anggaran dan keterbatasan pelatih, maupun atlet yang ada di Nunukan, menyebabkan Nunukan hanya mengikuti sembilan cabang dari 20 cabang olahraga yang dipertandingkan pada porprov dimaksud.
“Bahwasanya kita kurang atlet, karena kita kurang uang, sesungguhnya bukan seperti itu. Ini artinya kurang koordinasi. Harusnya jauh-jauh hari kita siapkan Pak Petrus. Maksudnya begini, hal seperti ini jauh-jauh sebelumnya saya harus tahu Pak Petrus. Kalau ada kendala, kesulitan, lapor kepada saya. Saya tidak mau kita terkendala karena dana. Dana banyak,” katanya saat melepas atlet, Kamis (11/10/2012) di Lantai V Kantor Bupati Nunukan.
Basri memerintahkan pada 2014 mendatang, semua cabang olahraga yang dipertandingkan harus diikuti atlet Nunukan.
“Setelah ini pulang dari Tarakan sebagai ajang ukur kemampuan, kita berlatih, contohnya judo, dayung. Di sini paling gampang cari tempat dayung, panjangnya itu. Kayu banyak. Sepakbola, lapangan banyak tidak mesti stadion,” ujarnya.
Ia juga memerintahkan Dinas Pendidikan Nunukan untuk mengadakan pertandingan olahraga antara pelajar SD, SMP dan SMA se-Kabuapten Nunukan.
“Tidak boleh kita mati akal. Karena sesungguhnya memang olahraga itu dipertaruhkan harga diri di sini. Di situlah semangat. Saya pernah jadi atlet, bagaimana rasanya kalau masuk arena. Rasanya tembok juga kita mau makan saking bangganya,” ujarnya.
Ia mengatakan, pada kesempatan yang lain tidak boleh atelt Nunukan kalah sebelum bertanding dengan alasan tidak ada dana.
Ia hanya bisa berharap, atlet Nunukan yang jumlahnya sedikit pada Porprov kali ini dapat membawa banyak medali emas untuk Nunukan.
“Jadi kalian jangan kecil hati, berangkat dan menang. Jadi atlet suatu kebanggaan, tidak semua pelajar bisa jadi atlet. Ini kebanggan. Dan Insyaalah bagi yang berprestasi ada reward dari saya,” ujarnya.
Pemkab Nunukan memberikan perhatian yang besar terhadap atlet yang berprestasi. Ia mengingatkan agar anak-anak Nunukan tidak takut menjadi atlet. Sebab menjadi atlet sudah menjamin masa depan.
“Kalau berprestasi ditingkat nasional, atlet bisa hidup sejahtera dan mapan. Kedepan bisa semakin baik, kalau perlu Kadispora mantan atlet juga. Pemerintah juga sudah memberikan kesempatan untuk menjadi PNS,”ujarnya.
Basri berharap, pada proprov kali ini Kabupaten Nunukan berada di peringkat empat dari 14 kabupaten/kota peserta.
Baca Juga :
- Mahasiswa STKIP Bone Adu Jotos 3 menit lalu
- Sertifikasi Hotel Untungkan Pemda 13 menit lalu
- Pengusaha Kecil di Bone Dapat Pelatihan PNM 26 menit