Sabtu, 4 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Lima Cawapres Muda 2014 Versi SMC

Pemilu 2014 masih dua tahun lagi. Namun, sejumlah nama calon wakil presiden sudah bermunculan. Setidaknya

Penulis: Y Gustaman
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Lima Cawapres Muda 2014 Versi SMC
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Cucu Presiden pertama RI Soekarno, Puan Maharani, memberikan sambutan dalam peringatan Bulan Bung Karno, di Hotel Indonesia Kempinksi, Jakarta, Rabu (6/6/2012). Bulan Juni diperingati sebagai bulannya Bung Karno karena di bulan ini Bung Karno merumuskan pemikirannya, yang kelak menjadi dasar kelahiran Pancasila.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2014 masih dua tahun lagi. Namun, sejumlah nama calon wakil presiden sudah bermunculan. Setidaknya ada lima nama anak muda yang menurut Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) layak maju sebagai cawapres pada 2014 nanti.

Mereka adalah Ketua Bidang Politik DPP PDIP, Puan Maharani, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat.

Ketua Dewan Direktur SMC, Syahganda Nainggolan di Jakarta, Jumat (5/10/2012), menilai, kelimanya pantas karena memiliki pengalaman, kadar intelektual, pengakuan publik di tingkat nasional, semangat nasionalisme, dan berorientasi pada pemberdayaan rakyat kecil.

Keunggulan lainnya, mereka sosok yang bersentuhan dengan akar dukungan masyarakat maupun jaringan pergerakan kepemudaan di Tanah Air, termasuk mampu berkomunikasi membangun kehormatan Indonesia di tataran internasional.

Dengan profil yang ada, kata Syahganda, tak salah jika mereka dipertimbangkan dalam mekanisme penjaringan kepemimpinan nasional berbagai partai politik.

Sehingga kehadiran mereka dapat melengkapi kekuatan para calon presiden yang ramai diperbincangkan.

“Sebab, keniscayaan orang muda untuk tampil dalam bagian kepemimpinan bangsa memang sudah waktunya. Berikutnya pada 2019 terjadi regenerasi kepada kaum muda secara penuh,” ujar Syahganda.

Dikatakan Syahganda, tanpa keikutsertaan elemen muda dalam perjalanan kepemimpinan nasional akan berujung pada lahirnya pengurungan sejarah terhadap pemuda yang selama ini diagendakan banyak untuk mengedepankan proses perkembangan demokrasi.

Masih kata Syahganda, dengan berkiblat pada pengagendaan anak muda, kemajuan bangsa berikut langkah menumbuhkan kesejahteraan rakyat dapat dilakukan lebih sempurna sekaligus terakselerasi dalam kesatupaduan yang utuh.

"Karenanya, upaya memuluskan alih generasi harus segera dimulai oleh tanggungjawab elite parpol dan unsur kepemimpinan lain di Indonesia, dengan menghadirkan figur muda masuk sebagai pasangan capres yang akan berlaga di ajang Pilpres mendatang," pungkas Syahganda.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved