Lebih Mudah Bayar Listrik di Timor Leste
struktur pemberian tarif listrik di beberapa negara, masih dibuat susah oleh sistem negara, termasuk di Indonesia.
RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Pengurus Harian YLKI umum, Sudaryatmo menjelaskan, kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) 15 persen, membuat susah penghitungan pembelian tarif terhadap konsumen.
Menurut Sudaryatmo, struktur pemberian tarif listrik di beberapa negara, masih dibuat susah oleh sistem negara, termasuk di Indonesia. Sudaryatmo pun memberi contoh pemberian tarif di Timor Leste paling mudah dan sederhana, pasalnya di Timor Leste, tarif listrik dibagi dua jenis, tarif bisnis (industri) dan residential (rumah tangga).
"Memang kalau dibandingkan struktur pentarifan di beberapa negara, struktur kita rumit. Di Timor Leste cuma ada dua tarif, tarif bisnis dan residential,"ujar Sudaryatmo, di Hotel Ambhara, Jum'at (28/9/2012)
Dalam penjelasannya, Sudaryatmo mengatakan tarif residential (rumah tangga)dibagi dua, kelas rumah tangga menengah atas dan rumah tangga menengah bawah.
Dengan adanya struktur pentarifan seperti ini, Sudaryatmo pun menilai negara masih merugi, oleh karena itu, Sudaryatmo meminta agar struktur pentarifan di revisi terlebih dahulu karena penggolongannya terlalu banyak.
"Di berbagai negara subsidi dilakukan di sektor industri bukan di rumah tangga, kita subsidi untuk rumah tangga. Terus rumah tangga harus diklasifikasi, ada rt sedang menengah,"papar Sudaryatmo. (*)
BACA JUGA: