Jumat, 3 Oktober 2025

Jambi akan Minta 55 Ribu Masker ke Pemerintah Pusat

Terkait kabut asap, Kepala Dinas Kesehatan Jambi Andi Pada mengimbau masyarakat tidak terlalu sering berada di luar rumah.

zoom-inlihat foto Jambi akan Minta 55 Ribu Masker ke Pemerintah Pusat
Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bila asap semakin tebal dan angka Indeks Satuan Pencemaran Udara (ISPU) bertambah tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Jambi akan mengajukan penambahan masker ke pemerintah pusat.

BPBD akan meminta bantuan PT Jamsostek, penambahan 5.000 masker, dan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sesuai kebutuhan. Sedangkan Dinkes akan mengajukan ke Kementerian Kesehatan, sekitar 50 ribu masker. Jadi, total ada 55 ribu masker.

"Penambahan, nanti melihat kondisi ISPU dulu. Kami juga melihat stok BNPB dulu. Saat ini belum kami datangkan," ujar Zubaidi AR, Kepala Pelaksana BPBD Jambi, Selasa (25/9).

Senin pagi, 3.000 masker telah dibagikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan masker, Zubaidi mengatakan ada kemungkinan mereka sulit mencari tempat menjual masker.

Memang belum ada pos khusus yang disediakan bagi masyarakat, bila ingin mendapatkan masker. Apalagi, BPBD tidak membuka pos, karena mempertimbangkan ISPU dan stok.

"Buka pos khusus tidak ada. Seyogyanya, pemerintah kabupaten/kota yang melakukan distribusi itu," katanya.

Terkait kabut asap, Kepala Dinas Kesehatan Jambi Andi Pada mengimbau masyarakat tidak terlalu sering berada di luar rumah. Bila hendak beraktivitas di luar, sebaiknya menggunakan masker, untuk mengantisipasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Angka ISPU di Jambi pada Senin masih berkisar di angka 90-an. Pagi hari, indeks pukul 07.00 WIB menunjukkan angka 97. Kemudian tren menurun sampai angka 93.

"Sesudah hujan (sekitar pukul 13.00) turun jadi 91," tutur Isme, Kabid Pemantauan Sarana dan Prasarana BLHD Jambi.

Kemarin, sebagian wilayah di Kota Jambi diguyur hujan, di antaranya kawasan Mayang. Meski hanya turun sekitar setengah jam, hujan cukup untuk membasahi tanah dan tanaman.

Sedangkan perihal hujan buatan, proses terus dilaksanakan. Namun, kondisi awan kurang menguntungkan.

Jumlah bahan garam yang telah terpakai untuk proses hujan buatan sebanyak 18.600 kilogram. Sampai kemarin, stok tersedia di tempat masih 17.400 kilogram. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved