Pilgub Jawa Timur
Koalisi Partai Hijau Lirik Khofifah-Untung jadi Cagub Jatim
partai politik berbasis massa NU, seperti PKB, PKNU dan PPP melirik kader terbaik NU yakni khofifah dan untung s rajab
Laporan Wartawan Surya, Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Keinginan Sukarwo atau Pakde Karwo menggandeng kader Nahdliyin (NU) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 mendatang, tampaknya bakal menemui hambatan.
Pasalnya, partai politik berbasis massa NU, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai melirik kader terbaik NU untuk diusung dan merebut kursi Jatim satu untuk melawan incumbent yang tak lain Sukarwo.
Sumber di PKB Jatim mengatakan, pimpinan parpol hijau (PKB, PPP, dan PKNU) sudah sering bertemu di Jakarta. Meski masih sebatas wacana, dalam pertemuan tersebut dibahas serius soal Pilgub Jatim.
Di antara figur yang mulai dilirik untuk diusung maju sebagai pasangan cagub dan cawagub yang berangkat dari koalisi parpol hijau adalah Saifullah Yusuf (Ketua PBNU), Khofifah Indar Parawansa (Ketum PP Muslimat), Ida Fauziah (Ketum PP Fatayat), Ali Maskur Moesa (pimpinan BPK) dan Irjen Pol Untung S Rajab (Mantan Kapolda Jatim). "Wacana yang kuat mengarah, pada figur Khofifah dan Untung," ujar sumber tersebut, Selasa (25/9/2012).
Salah satu pertimbangannya, lanjut sumber ini, pada Pilgub Jatim 2008, Khofifah juga berpasangan dengan tokoh militer, yakni Brigjen (Purn) Mudjiono mendapat suara sangat signifikan, hingga memaksa Pilgub harus digelar hingga tiga putaran. "Makanya kalau Khofifah gandeng Untung, pasti dapat menyaingi duet Soekarwo-Saifullah Yusuf," tegasnya.
Sekretaris DPW PKB Jatim, Thoriqul Haq mengaku menyambut baik wacana di tingkat pusat tersebut. DPW PKB Jatim, katanya siap mengawal apapun keputusan DPP khususnya menyangkut Pilgub Jatim. "PKB siap mengawal kepentingan politik warga NU, termasuk urusan Pilgub Jatim," tegas politisi muda yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Jatim ini.
Berbeda dengan Thoriq, Ketua DPW PKNU Jatim, Arif Junaidi mengaku belum mendengar wacana itu. Menurutnya, antar parpol berbasis NU di Jatim belum pernah ketemu membahas masalah Pilgub, baik secara resmi maupun tidak resmi.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan wacana yang berkembang di tingkat pusat tersebut dapat terjadi. ”Dan semuanya tergantung pada perkembangan politik nanti. Jadi kita lihat saja seperti apa," katanya.