Film Innocence of Muslims
Umat Kristiani Kecam Film Innocence of Muslims
Jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, memperingati Hari Perdamaian Dunia, dengan melakukan ibadah di depan Istana Negara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, memperingati Hari Perdamaian Dunia, dengan melakukan ibadah di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2012).
Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging mengatakan, untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia pada Jumat (21/9/2012) lalu, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia menggelar ibadah bersama di depan Istana Negara, untuk menyerukan perdamaian dunia.
"Kami, Umat Kristiani, mengecam munculnya film Innocence of Muslims yang melecehkan Umat Islam. Perbuatan tersebut seharusnya tidak patut terjadi," ujar Bona.
Ia menambahkan, ada dua syarat untuk mewujudkan cita-cita konstitusi berupa perdamaian dunia, yaitu keadilan dan penghargaan akan semua perbedaan yang ada, termasuk perbedaan keyakinan iman dari semua manusia.
"Perdamaian dunia kembali menghadapi tantangan, dengan adanya sebuah film pendek tersebut. Jadi, tidak pada tempatnya ada film atau apapun, yang menghina keyakinan iman siapapun," tutur Bona.
Menurut Bona, Umat Kristen berharap pemerintah bisa menjadi penegak keadilan.
"Dari segi keadilan, pemerintah harus bisa memperlihatkan, bahwa konstitusi di Indonesia menjamin dan melindungi semua pemeluk agama apapun, termasuk melindungi hak-haknya untuk beribadah," paparnya.
Dengan bersikap adil, ucap Bona, pemerintah telah mewujudkan niat negara untuk menghormati perbedaan kebhinekaan Indonesia.
"Dengan menegakkan hukum, pemerintah menunjukan bahwa pada dasarnya semua agama dan suku bangsa, dihormati dan dihargai secara sama di mata hukum dan negaranya," jelas Bona.
Film Innocence of Muslims, bebernya, menghina pokok keyakinan Islam, serta menghina semua orang beriman.
Sementara, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, yang sah secara hukum dan dikuatkan oleh putusan pengadilan, saat ini secara ilegal masih 'digembok' oleh Pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi.
"Kami kembali berdiri di sini, di seberang Istana Merdeka, menunaikan ibadah dan doa kami, berharap diskriminasi ini segera diakhiri. Kami harap pemerintah dapat segera menegakkan konstitusi dan hukum tanpa perbedaan apapun, sebagai bagian dari keadilan yang dicita-citakan," harap Bona. (*)
BACA JUGA