Mengapa Bekas Luka Sulit Hilang? Berikut Alasannya
Parut bekas luka juga membutuhkan treatment, ia tidak dapat dibiarkan matang sendiri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi perempuan, parut bekas luka (scar)dapat menurunkan kepercayaan diri, karena mengganggu penampilan. Proses penyembuhan scar pada satu orang dengan orang lain berbeda.
Menurut dr. Teddy O.H. Prasetyono, Sp.BD, Penyembuhan parut bekas luka tidak sama, tetapi dapat menjadi normal atau tidak normal hypertropic (menebal) dan keloid.
"Faktor yang bisa berpengaruh kejadian parut adalah kulit kurang kelembaban, tidak terindentifikasi, tegang, cidera berulang, teknik ahli bedah kurang menguasai, keturunan, atau penyembuhan luka yang lama," jelas Teddy, Jumat (21/9/2012), saat temu media di Jakarta.
Dijelaskan Teddy bahwa proses pemulihan luka memiliki ada tiga fase. Fase pertama peradangan atau luka masih basah, selama lima hari. Fase kedua perkembangbiakan parut dan penutupan epitel (proliferasi).
Ffase ini luka masih berdarah atau sudah sembuh tetapi masih kemerah-merahan, gatal, nyeri, kaku tetapi luka sudah tertutup kulit ari, terjadi selama tiga pekan, dan fase ketiga adalah pematangan, luka sudah matang (kering), tidak gatal, tidak nyeri, lembut, dan fleksibel, kira-kira dua - tiga bulan.
Luka dan bekas luka tersebut membutuhkan kelembaban, yang bertujuan untuk menyegarkan kulit. Parut bekas luka juga membutuhkan treatment, ia tidak dapat dibiarkan matang sendiri.
"Proses penyembuhan parut bekas luka memerlukan waktu dan perawatan yang sangat kompleks, tidak bisa instan," tegas Teddy.
Berita menarik:
- Kisah Wartawati Solo Ngos-ngosan Menguntit Gerak Jokowi
- Selamat Tinggal Lipstik, Sulam Bibir Eksotik Gantinya
- Saking Kurusnya Jokowi, yang Diboncengi Motor Tak Terasa
- Bambu Percantik Sudut Ruangan Rumah