Selasa, 7 Oktober 2025

Karikatur Nabi: Liga Arab serukan aksi damai

Kecaman atas pemuatan karikatur Nabi Muhammad oleh sebuah majalah Prancis terus berdatangan. Liga Arab menyebut karikatur itu "biadab" tetapi meminta umat Muslim untuk "mengekspresikan sikap mereka secara damai."

Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Elaraby mengecam keras pemuatan karikatur Nabi Muhammad di majalah Prancis Charlie Hebdo.

Tetapi ia mengatakan agar mereka yang merasa tersinggung dengan karikatur itu harus "menggunakan jalan damai untuk menyatakan penolakan tegas atas karikatur itu," seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Prancis meningkatkan keamanan di sejumlah kedutaan negara itu menyusul penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah mingguan, kata Menteri Luar Negeri Laurent Fabius.

Majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan karikatur yang menunjukkan seorang Yahudi Ortodoks tengah mendorong tokoh yang menggunakan surban dan kursi roda.

Karikatur tokoh di kursi roda ini dihiasi dengan tulisan, "Anda tidak boleh mengejek" dengan judul "Tidak Tersentuh 2", untuk mengacu pada film Prancis tentang orang kaya kulit putih dan asistennya yang berkulit hitam.

"Saya telah mengeluarkan perintah agar penjagaan keamanan khusus dilakukan di semua negara yang diperkirakan akan menimbulkan masalah," kata Fabius, Rabu.

Penerbitan karikatur ini terjadi di tengah merebaknnya unjuk rasa menentang film yang dianggap menghina Nabi Muhamad di Afrika utara, Asia, Timur Tengah dan Australia.

Di Tunisia, partai Islam berkuasa, Ennahda, mengutuk pemuatan karikatur tersebut dan menyebutnya dengan tindakan "agresi" terhadap Nabi. Namun seperti Nabil Elaraby, ia juga meminta Muslim untuk tidak terjebak dalam perangkap yang bertujuan untuk "menghancurkan semangat kebangkitan Arab dan mengubahnya menjadi konflik dengan Barat."

Kekhawatiran AS

Di permukiman warga di utara Paris, Sarcelles, satu orang luka ringan setelah dua lelaki bertopeng melempar peledak berdaya rendah melalui jendela sebuah supermarket yang menjual makanan halal. Polisi setempat mengatakan masih terlalu awal jika insiden itu dikaitkan dengan karikatur tersebut.

Para pemuka Muslim di Prancis - yang memiliki penduduk Islam terbesar di Eropa- menyerukan tenang.

Majalah Charlie Hebdo menerbitkan empat karikatur Nabi Muhammad, dan dua di antaranya menunjukkan nabi dalam keadaan telanjang.

Kantor majalah Charlie Hebdo di Paris diserang dengan bom molotov November lalu setelah menerbitkan karikatur nabi.

Pada tahun 2005, karikatur nabi yang diterbitkan di Denmark memicu protes di banyak negara dan menewaskan paling tidak 50 orang.

Sementara itu kementerian luar negeri Prancis mengeluarkan pernyataan resmi di situs web mereka dengan mengutip kalimat yang pernah diucapkan Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault mengatakan "kebebasan berekspresi adalah salah satu prinsip dasar [Prancis]," sebagaimana sekularisme dan saling menghormati kepercayaan beragama.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved