Arthur Irawan Dipuji Staf Pelatih RCD Espanyol
Labaien mengungkapkan, Arthur tidak pernah menolak untuk menjalani latihan, sekalipun porsinya dilipatgandakan.
Pesepakbola muda Indonesia Arthur Irawan mengundang decak kagum jajaran pelatih RCD Espanyol B. Mereka menilai Arthur telah menjadikan dirinya sebagai salah satu pemain paling bugar di klub.
Pelatih tim U-18 Espanyol Igor Labaien mengungkapkan, dirinya merasa terkesan dengan kemampuan Arthur dalam merespon program latihan berat yang diberikan. Labaien menggambarkan Arthur sebagai sosok pemain yang mudah diajak bekerja sama.
Tipikal pemain asal Asia Tenggara tidak jauh berbeda, terlalu kecil dan lemah untuk bersaing di kompetisi Eropa. Namun Arthur telah menganulir klaim tersebut, dan membuktikan pesepakbola ASEAN bisa mencapai level tertinggi.
“Ketika pertama kali Arthur datang, kami memberikan pengawasan khusus terhadap dirinya, mengingat tubuh dia terlalu berotot, dan kami menganggapnya bukan tubuh pesepakbola. Kakinya juga tidak terlalu kuat,” ujar Labaien.
“Espanyol berusaha membentuk pemain mencapai peak kebugaran, kecepatan, dan ketahanan. Permainan sepakbola di Spanyol sangat tinggi, sehingga kami membuat program untuk Arthur.”
“Pada awalnya, kami ingin memastikan dia tidak ada cedera yang biasa dialami pesepakbola muda ketika bergabung dengan sebuah klub. Tapi dia ternyata cepat beradaptasi dengan latihan di level tinggi,” tambah Labaien.
“Kami kemudian fokus dengan latihan untuk menghindari cedera. Kami melakukan cukup banyak latihan tenaga, melatih kedua kakinya, engkel dan lutut. Sesi latihan sangat intensif, tapi Arthur meresponnya dengan luar biasa. Dia menggunakan hati dan jiwanya dalam melakukan apa pun.”
“Hasilnya, dia tidak mengalami cedera!”
Setelah memperlihatkan performa mengesankan di level akademi, Arthur kemudian dipromosikan ke tim Espanyol B. Tim ini berlaga di Segunda B Spanyol, yang merupakan liga profesional.
“Tahun ini dia masuk ke tim reserves RCD Espanyol, yang bermain di kompetisi tinggi Segunda B. Itu merupakan liga profesional, para pemain harus benar-benar fit, sangat bugar. Di pramusim, Arthur belum mencapai fisik terbaiknya. Seiring berjalannya waktu, dia menyamai rekan-rekannya yang lain,” ungkap Labaien.
“Pada akhir latihan pramusim kami, dia secara reguler berada di urutan terdepan di tiap program yang kami berikan.”
“Arthur kemudian melanjutkan proses pelajaran taktik dan teknis permainan, dan dia telah menunjukkan dedikasi dan keinginan yang sama untuk menjaga aspek fisik sepakbola.”
Labaien berharap agar Arthur bisa terus mempertahankan sikap profesionalismenya untuk mewujudkan impian menjadi pesepakbola andal di masa mendatang. Menurutnya, Arthur sudah berada di tempat yang benar untuk mengembangkan kemampuannya.
“Hal paling bagus dari Arthur, dia ingin belajar, bekerja, dan tak pernah mengatakan tidak. Jika kami memutuskan latihan diperpanjang dari dua menjadi empat jam, Arthur langsung menjawab 'tak masalah'. Sikapnya sempurna, dan jika dia terus mengembangkan dirinya seperti yang dilakukan sekarang, dia punya kesempatan mewujudkan impian sepakbolanya,” tutur Labaien.
“Arthur merupakan sosok yang luar biasa, dan menyenangkan untuk diajak bekerja sama. Dia seorang pekerja keras, hidup dan bernafas demi sepakbola. Sepanjang hari, hanya ada sepakbola di benaknya!”
“Kami melihat apa yang dilakukan Barcelona. Jika mereka melakukan latihan dua atau tiga jam, maka kami melakukannya empat atau lima jam. Kami beruaha melipatgandakan porsi latihan dari mereka, agar tetap bisa bersaing dengan tetangga kami itu.”
“Arthur sudah berada di klub terbaik di dunia untuk memetik pelajaran.”