23 Persen Masyarakat Buang Air Besar Sembarangan
Hasil studi Ehra (Enviromentak Health Risk Assesment) menunjukkan bahwa 23,1 persen
Laporan Wartawan Bangka Barat, Riyadi
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Hasil studi Ehra (Enviromentak Health Risk Assesment) menunjukkan bahwa 23,1 persen masyarakat masih berperilaku buang air besar secara sembarangan.
Buang air besar sembarangan itu diantaranya dengan cara atau model WC helikopter, buang air besar di plastik, setelah itu di lempar ke hutan atau ke kebun, buang air besar di selokan, pantai atau laut, kebun, pekarangan, sungai dan tempat terbuka lainnya.
"Padahal kita tahu bahwa kotoran atau tinja hasil pembakaran akhir dari metabolisme ini mengandung banyak bakteri yang mencemari lingkungan dan dapat menjadi media penularan penyakit seperti diare, hepatitis dan lain sebagainya," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Bangka Barat, H Rahmat Dalu kepada bangkapos.com usai launching Desa Mandiri dan Desa Open Divications Free (ODF) di Desa Sinar Sari Kecamatan Kelapa, Selasa (18/9/2012).
Desa Sinar Sarimen mendeklarasikan sebagai Desa Open Devication Free (ODF) atau desa bebas buang tinja sembarangan.