Mantan Bupati Nunukan Hafiz Dianggap Bapak Pembangunan
Mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Achmad disebut punya andil besar mempersiapkan pembentukan Kota Sebatik, pemekaran dari Kabupaten
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Achmad disebut punya andil besar mempersiapkan pembentukan Kota Sebatik, pemekaran dari Kabupaten Nunukan. Bahkan Ketua DPRD Nunukan Nardi Azis menyebut Hafid sebagai bapak pembangunan.
"Yang pasti komitmen saya, memekarkan Sebatik. Karena ini juga perjuangan dari bapak pembangunan Abdul Hafid Achmad yang perlu kita ingatkan. Pembentukan desa, pembentukan kecamatan tidak lepas dari peran bapak pembangunan," ujar Ketua DPRD Nunukan Nardi Azis di hadapan massa yang melakukan demonstrasi ke Kantor DPRD Nunukan, Senin (17/9/2012).
Namun ia mengingatkan massa, untuk memekarkan Sebatik ada mekanisme yang harus ditempuh.
"Kaltara sampai saat ini belum mekar. Sebatik enam tahun Insyaallah bulan 10 masuk agenda, doakan saja. Tidak perlulah demo, kasihan kalian. Tetapi saya senang, lebih banyak datang lebih bagus. Ada yang bilang satu desa 50, saya bilang saya tambahin, bisa tidak satu desa seratus? Supaya kita ramai-ramai silaturahmi," ujarnya.
Nardi mengatakan, 25 anggota DPRD Nunukan siap berjuang untuk masyarakat Sebatik khususnya yang berada di perbatasan RI-Malaysia.
"Kami berjuang bukan untuk kami pribadi. Kami makan gaji di sini kalau untuk makan di perut tidak cukup. Kami ada di sini benar-benar untuk memperjuangkan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk pemekaran banyak mekanisme yang harus dilalui. Pihaknya sudah meminta kesiapan anggota DPRD Nunukan dari daerah pemilihan II Pulau Sebatik untuk melakukan presentasi terkait hasil pengkajian kelayakan pemekaran Kota Sebatik.
"Siap tidak presentasi tentang hasil kajian itu? Mereka menjawab kami siap kapan saja dan dimana saja. Saya bilang besok, kalau bisa hari ini, hari ini. Tetapi belum satu jam mereka kembali ke ruangan saya. Pak kami mohon maaf, kami tidak bisa mempresentasikan, biar orang pemda," ujarnya.
Hari ini ia telah membuat memo untuk undangan presentasi besok. Sebab agenda paripurna persetujuan pembentukan Kota Sebatik dilakukan Rabu (19/9/2012).
"Kalau kita konsisten, tanggal 19 September dan tidak kami lakukan silakan duduki, tidur di sini tidak ada masalah. Tapi belum lewat tanggal 19 kok sudah datang? Kalian pulang sajalah sekolah, toh kami di sini wakilnya. Kalau ini hinaan buat masyarakat Sebaitk saya siap dimaki. Tapi kalau ini sebagai hadiah, saya tidak butuh pujian," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya tidak menunda pelaksanaan paripurna. Namun ada tahapan yang belum dipenuhi. Ia berharap, rekomendasi yang dikeluarkan DPRD tidak gagal dan justru dikembalikan karena dinilai belum lengkap.
"Saya ingin dimekarkannya ini semua tahapan sudah dilalui. Presentasi sudah dilalui. Kalau perlu jangan pemda, dari anggota DPRD dapil dua saja. Secara formalitas, bertanggungjawab kita paripurna. Ini tidak ada," ujarnya.
Baca Juga: