Senin, 6 Oktober 2025

Pilkada Serentak Bukan Mimpi

Harapan untuk melakukan efisiensi anggaran dan energy politik sangat di Provinsi Jambi sangat mungkin

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pilkada Serentak Bukan Mimpi
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
Pemungutan suara Pilkada

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Harapan untuk melakukan efisiensi anggaran dan energy politik sangat di Provinsi Jambi sangat mungkin terwujud di masa-masa yang akan datang. Pilkada bisa dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten, sehingga biayanya tidak besar.

Pascadigulirkan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, wacana ini terus menghangat. Sumatera Barat sudah melakukannya, dan berlangsung sukses. Jawa Barat juga akan melakukan hal serupa 2013 mendatang.

Ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta mengatakan, ia juga pernah diundang Dirjen Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ia diundang bersama puluhan ketua DPRD provinsi lainnya se-Indonesia. "Kita bahas wacana itu. Drafnya bahkan sudah dibuat di Kemendagri," ujar Effendi yang dikonfirmasi via per telepon, Jumat (14/9/2012).

Fendi, sapaan akrabnya, juga sepakat dengan beberapa pemerhati politik yang mengatakan tak mungkin pemilukada serentak itu menyertakan Merangin, Kota Jambi, dan Kerinci. Pasalnya waktu akan digelarnya pemilukada di tiga kabupaten/kota ini sudah terlalu dekat.

Di Merangin misalnya, per September ini tahapan pemilukada sudah mulai berjalan. Begitu juga dengan Kota Jambi dan Kerinci yang tahapannya juga akan segera dimulai dalam waktu dekat ini.

Lantas seberapa efektifkah pemilukada serentak menurut sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi ini? "Dari sisi penghematan anggaran ya sangat efektif. Apalagi kalau pemilukada digelar bareng pilpres (pemilihan presiden, Red). Akan lebih efektif lagi," ujar Effendi lagi.

Namun tak hanya pemilukada serentak yang diwacanakan Kemendagri. Effendi mengatakan, saat diajak membahas di Kemendagri, juga dibicarakan kemungkinan dikembalikannya pemilihan gubernur ke DPRD provinsi.

Namun menurutnya, wacana ini masih menuai pro dan kontra. Kontra karena dianggap `mengebiri' demokrasi dan hak rakyat menentukan pemimpinnya. Namun positifnya, bisa mengurangi kemungkinan disharmoni antara kepala daerah dan wakilnya. Juga konflik horizontal lebih mungkin dikikis.

Tak kurang generasi muda di Jambi juga menyambut baik wacana ini. Diantaranya seperti disampaikan Ade Marhan, ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Jambi, yang menyebut pemilukada serentak bisa menghilangkan potensi eksodus pemilih.

"Kan bisa saja terjadi perpindahan penduduk dari satu kabupaten ke kabupaten lain, secara besar-besaran. Toh itu cuma  pindah administrasi saja, untuk kepentingan politik sesaat," ujar Ade.

Selain itu penghamburan uang negara untuk pesta demokrasi sudah terlalu besar. Sementara hasilnya juga tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemilukada serentak menurutnya merupakan suatu solusi.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved