Jumat, 3 Oktober 2025

Keluarga Pasien Tampar Sekuriti RSU Abdya

Karena tak diizinkan masuk ke ruang perawatan, keluarga pasien menampar Satriadi (25). Peristiwa itu terjadi di depan pintu masuk

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Keluarga Pasien Tampar Sekuriti RSU Abdya
DOK
Ilustrasi lakukan penamparan

TRIBUNNEWS.COM BLANGPIDIE - Karena tak diizinkan masuk ke ruang perawatan, keluarga pasien menampar Satriadi (25). Peristiwa itu terjadi di depan pintu masuk ruang perawatan VIP Sakit Umum Daerah (RSU) Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (12/9/2012), sekitar pukul 10.30 WIB. Akibatnya, wajah kiri anggota Satuan pengaman (Satpam) berubah merah.

Insiden itu berawal ketika Syamsuardi, pria yang memukuli Satriadi itu hendak melihat keluarganya yang sakit. Namun, Satriadi melarang lelaki tersebut masuk ke ruangan VIP. Alasannya, pasien telah didampingi dua anggota keluarganya.

Menurut Satriadi, jumlah keluarga yang mendampingi pasien itu sudah diatur dalam peraturan di rumah sakit. Terutama saat dokter visit (berkunjung-red) ke ruangan.

Bukannya mengindahkan larangan tersebut, Syamsuardi malah melayangkan tangannya ke arah wajah Satriadi. Meski tidak terjatuh, tamparan keras itu cukup menyebabkan wajah kiri Satriadi memerah.

“Serbasalah. Menjalankan aturan sudah kena pukul,” kata Satriadi yang mengaku tidak nyaman dengan sikap Syamsuardi itu.

Sementara Syamsuardi menyatakan ia kecewa dengan sikap Satriadi yang melarangnya masuk ke dalam. Padahal, saat itu Satriadi hendak membawa bantal untuk kakaknya yang akan melahirkan.

“Baru satu menit saya keluar mengambil bantal yang tinggal di luar. Eh, malah ketika masuk langsung dicegat satpam,” ujarnya, sembari mengaku tidak tahu adanya aturan pendamping yang dibolehkan masuk terbatas dua orang.

Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) RSU Abdya, Sukiar menyatakan sikap Satriadi sesuai aturan di sana. Sementara di tempat kakak Syamsuardi dirawat kala itu, pendampingnya sudah tiga orang. “Bagaimana dokter memeriksa pasien kalau ruangan penuh tamu?” katanya.

Sukiar mengatakan pihaknya sudah memanggil Syamsuardi dan Satriadi. Di hadapan Sukiar, Syamsuardi mengaku khilaf. Dia berjanji mematuhi aturan di rumah sakit itu.

“Satriadi juga sudah memaafkan perbuatan Syamsuardi. Belakangan diketahui mereka masih ada ikatan keluarga. Tak ada masalah lagi, keduanya sudah saling bermaafan,” ujarnya.(az)

Baca Juga  :

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved