BNPB Mau Beli Tenda VIP Seharga Rp 15 Miliar untuk Presiden
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajukan alokasi anggaran pembelian tenda khusus Presiden
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajukan alokasi anggaran pembelian tenda khusus Presiden seharga Rp 15 miliar ke Komisi VIII DPR. Tenda tersebut rencananya akan dipergunakan oleh presiden saat mengunjungi lokasi bencana.
"Dia (BNPB) mengajukan awalnya pembelian tenda seharga Rp 15 M. Tapi, ketika Komisi VIII mempertanyakan tenda dengan harga 15 M seperti apa, enggak jadi. Kemudian BNPB mengajukan kembali, tapi tidak mencantumkan biayanya," ujar anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Gerindra, Soemarjati Arjoso.
Soemarjati mengatakan pengajuan pembelian tenda itu menggunakan realokasi anggaran Tahun 2012. "Saya tidak tahu awalnya soal harga dan tendanya seperti apa," imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi VIII dari Fraki PKS, Jazuli Juwaini, membenarkan rencana BNPB itu. Namun, harga pembelian disesuaikan dengan harga pasar. "Itu terkait dengan usulan realokasi anggaran BNPB. Adapun harga ditentukan oleh pasar dan melalui mekanisme sesuai peraturan per undang-undangan," ujar Jazuli.
Sementara itu, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, membenarkan rencana lembaganya itu. Namun, ia membantah bila barang yang dimaksud disebut tenda.
Menurutnya, BNPB mengajukan pembelian untuk membuat posko dengan peralatan dalam bentuk portable. "Tenda itu istilahnya kurang bagus deh. Bilang saja itu posko portable. Padahal, kalau Kadhafi tenda itu kan yang bentuk rumah," kata Syamsul.
Sumber biaya pembelian berasal dari sisa anggaran (realokasi) Tahun Anggaran 2012. "Kan ada dua pilihan, ada yang bentuk kontainer dan ada yang bentuk tenda, banyak yang menawari. Jadi, ini belum diputuskan, ini masih realokasi saja," kata Syamsul.
Meski belum diputuskan, Syamsul justru mengatakan bahwa BNPB membutuhkan pembuatan posko portable tersebut. "Jadi, itu sesuai kebutuhan saja. Kalau yang dibutuhkan lengkap itu ada 20 tenda. Artinya, 20 kontainer. Tapi, kalau diinginkan 10 tenda, yah 10 kontainer saja," kata dia.
Seberapa urgensi pembelian posko portable itu? "Sebetulnya kan memang kita cicil. Tapi, bukan berarti mengabaikan kebutuhan lainnya," jawabnya.
Syamsul mengaku sudah pernah berangkat ke salah satu perusahaan di Australia yang menawarkan posko portable-nya itu. "Nanti itu di buat di Indonesia. Tapi, kami mengimitasi dari luar saja. (Yang menawaran) itu ada dari Kanada, Turki, Australia," jelasnya.
"(Harganya) itu sekitar Rp 12 M, tapi plus ppn jadi total Rp 15 M alokasinya. Itu tidak utntuk satu saja, tapi berpuluh-puluh."
Klik: