Ledakan di Depok
Tetangga: Mantap Juga Kalau Thorik Jadi Bom Bunuh Diri
Sejumlah warga di tempat tinggal Muhammad Thorik (32), RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah warga di tempat tinggal Muhammad Thorik (32), RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat, tak percaya bila tetangganya itu adalah orang yang telah disiapkan melakukan aksi bom bunuh diri atau 'calon pengantin'.
Yanto (35), mengaku mengenal Thorik sejak membuka warung nasi (warteg) tepat di depan rumahnya pada lima tahun lalu. Perkenalan itu makin akrab saat ia mempunyai hobi yang sama bermain catur.
Ia menyanksikan bila Thorik adalah 'calon pengantin'. "Kalau main catur dia ngomong memang seperluanya. Saya kok enggak percaya orang sepertinya niat bom bunuh diri. Kan dia sudah punya istri, anaknya juga masih kecil banget, usianya 3 tahunan. Tapi, mantap juga ya kalau benar dia jadi 'pengantin'. Maksudnya, kok dia berani ya kalau itu benar," ujar Yanto diikuti kelakarnya.
Yanto mengaku tengah berada di kampung halaman, Pemalang Jawa Tengah, saat rumah Thorik mengeluarkan asap dan diduga dari bom rakitan pada 5 September 2012.
"Saya di kampung lihat di tv. Saya bilang ke saudara saya, ini di depan warung saya. Saya kaget juga, di tv dibilang teman saya main disebut teroris. Jadi bingung sendiri, kok bisa ya," kata Yanto yang baru mulai warungnya pada hari ini.
Ketidakpercayaan juga disampaikan Ketua RT tempat tinggal Thorik, Subagyo (52).
"Saya sebenarnya bagaimana ya. Sepertinya enggak mungkin, rumahnya sempit, hidup sudah berkeluarga, ibunya sudah tua, kok mau jadi 'pengantin'. Tapi, kalau saya bilang enggak percaya, kenyataannya kemarin warga menemukan serbuk sama cairan kimia," ujar Subagyo.
Putri kedua Subagyo, Sriwati Handayani (32), yang menjadi teman SMA tersangka, pun mengutarakan hal yang sama.
"Saya berteman sama dia (Thorik) waktu sekolah di SMEA Fatahillah, Krukut. Dia jurusan pemasaran, saya jurusan akuntansi. Memang orangnya pintar, dulu saya sempat tanya kenapa enggak ambil jurusan, katanya enggak mau. Waktu sekolah dia biasa bergaul, dulu suka main bersama kok."
"Makanya sekarang saya syok dia jadi begini. Apalagi hari ini polisi bilang dia 'calon pengantin', makin kaget dan bingung saya," ujar Yani.
Diberitakan sebelumnya, Thorik yang melarikan diri setelah kepulan asap terjadi rumahnya pada 5 September, akhirnya menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Tambora, pada Minggu (9/9/2012) kemarin.
Kepolisian menyatakan Thorik menyerahkan diri lantaran rindu dengan keluarganya, yang diketahui berada dalam pengamanan polisi sejak kejadian 5 September itu.
BACA JUGA: