Penambangan Pasir Rusak Bantaran Sungai Brantas
Ada belasan titik penambangan pasir yang dilakukan dengan menggali bantaran Sungai Brantas
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Penambangan pasir yang tidak terkendali telah merusak bantaran Sungai Brantas di kawasan Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Akibat penambangan pasir itu bantaran sungai menjadi berlubang-lubang.
"Ada belasan titik penambangan pasir yang dilakukan dengan menggali bantaran Sungai Brantas. Ulah para penambang itu sepertinya tak pernah mendapatkan sanksi," ungkap Kasan (50) warga Banjarmlati kepada Surya Online (TRIBUNNEWS GROUP), Selasa (11/9/2012).
Disebutkan Kasan, penggalian pasir di bantaran sungai dilakukan menyusul larangan pemakaian mesin penyedot pasir. Para penambang kemudian mengalihkan pencarian pasir dengan menggali bantaran sungai.
Ironisnya bantaran yang telah tergali tidak ditimbun lagi tapi dibiarkan berlubang. Kedalaman lubang bekas penggalian pasir mencapai 3 - 6 meter.
"Setelah pasirnya dikeruk lubangnya dibiarkan tidak diuruk lagi," tambahnya.
Warga sekitar bantaran sungai sebenarnya banyak yang menentang penggalian pasir tersebut. Malahan beberapa kali kasus itu dilaporkan kepada Satpol PP Kota Kediri, namun sampai sekarang tak pernah mendapatkan tanggapan.
Warga sendiri banyak yang khawatir lubang bekas galian pasir itu longsor.
"Anda bisa lihat sendiri lubangnya setelah pasirnya diambil dibiarkan masih menganga," tambahnya.
Salah satu perangkat Kelurahan Banjarmlati yang ditemui Surya Online juga membenarkan pihaknya sudah beberapa kali melaporkan ulah penambang pasir ke Satpol PP. Hanya laporannya tidak pernah ditindaklanjuti.
"Laporan lisan dan tertulis sudah beberapa kali kami sampaikan, tapi sampai sekarang ngak ada tindaklanjutnya," jelasnya.