Konflik PSSI
Konflik PSSI Sulit Didamaikan
Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 Agum Gumelar mengaku perihatin dengan kondisi sepakbola nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Konflik sepakbola Indonesia telah membuat prestasi sepakbola Indonesia merosot tajam. Saat ini Timnas Indonesia berada di peringkat 168 FIFA, merosotnya peringkat ini salah satu akibat dari konflik sepakbola yang berkepanjangan.
Konflik sepakbola tersebut juga mengakibatkan Indonesia memiliki dua federasi sepakbola, yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pimpinan Djohar Arifin Husin dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) versi Kongres
Luar Biasa (KLB) Ancol pimpinan La Nyalla Mahmud Mattaliti.
Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 Agum Gumelar mengaku perihatin dengan kondisi sepakbola nasional.
“Kalau mau selesai konflik sepakbola ini, maka hal terpulang kembali kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikannya. Harus ada keinginan tulus dari kedua belah pihak untuk meninggalkan ego masing-masing. Hakikatnya cuma ada satu demi sepakbol Indonesia dan jangan memaksakan kehendak masing-masing,”ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/9/2012).
Agum Gumelar menilai, kalau kondisi yang terjadi seperti sekarang ini, sulit untuk menjalin rekonsiliasi antara kedua belah pihak.
“Saya sendiri sudah cukup mengantarkan PSSI sampai di Kongres Solo 2011 lalu, saat ini hanya memperhatikan saja dari luar. Saya berharap semoga konflik sepakbola ini segera selesai, karena kasihan pendukung sepakbola Indonesia terpecah-pecah,” tambahnya.