Anggota Baleg DPR: Kalau Tak ke Luar Negeri UU Mandek
Kunjungan Badan Legislatif DPR ke Turki dan Denmark dinilai sebagai pemborosan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan Badan Legislatif(Baleg) DPR ke Turki dan Denmark dinilai sebagai pemborosan. Kunjungan kedua negara itu untuk menentukan lambang Palang Merah Indonesia.
Anggota Badan Legislatif DPR Buchori Yusuf mengungkapkan bila mereka tidak melakukan studi banding ke kedua negara tersebut maka pembahasan Rancangan Undang-undang Palang Merah Indonesia (RUU PMI) akan macet.
"Ini bukan tour, kalau tidak ada kunjungan, maka RUU ini akan mandek, pembahasannya alot," kata Buchori di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/9/2012).
Buchori mengatakan mempelajari lambang PMI didua negara tersebut sangat penting. Pasalnya lambang PMI tersebut sangat sensitif.
"RUU ini untuk menetapkan lambang gerakan sosial kita pakai Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Kita sama-sama tahu. Kedua-duanya dibenarkan dan diakui oleh PBB dan ada dalam konvensi Jenewa," ujar Buchori.
Ia mengatakan penduduk Indonesia sangat besar dengan komunitas agama yang beragar seperti Islam, Kristen dan lainnya.
"Maka kita perlu memastikan bahwa RUU ini benar-benar terkait dengan gerakan sosial," imbuhnya.
Buchori mengatakan pilihan kedua negara tersebut karena Turki memakai Bulan Sabit Merah, sedangkan Denmark dengan Palang Merah.
"Tapi kita bandingkan sebagian besar negara menggunakan Bulan Sabit Merah, seperti Malaysia yang tidak pakai Palang Merah, ganti jadi Bulan Sabit. Nah kita akan pastikan kondisi batin masing-masing," ujar Buchori.
- Jawaban Polda Soal Pengamanan Ketat Sidang John Kei
- Kuasa Hukum Minta Majelis Hakim Mengabulkan Eksepsi
- Kubu John Kei Sebut JPU Tidak Cermat Susun Dakwaan
- Kuasa Hukum John Kei Mentahkan Dakwaan Jaksa
- Pengacara John Kei Kritisi Pengamanan Superketat Aparat
- Sidang Kedua, John Kei Berkemeja Kotak-kotak Biru