Jumat, 3 Oktober 2025

Truk Semen Terguling, Jalan Ngawi-Solo Lumpuh

Jalan utama yang menghubungan Jawa Timur dan Jawa Tengah macet total sepanjang 5 kilometer, Rabu (29/8/2012).

zoom-inlihat foto Truk Semen Terguling, Jalan Ngawi-Solo Lumpuh
SURYA/SUDARMAWAN
Truk bermuatan semen terguling di Jl Ngawi-Solo

Laporan Wartawan Surya, Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Jalan utama yang menghubungan Jawa Timur dan Jawa Tengah macet total sepanjang 5 kilometer, Rabu (29/8/2012). Ini menyusul tergulingnya truk gandeng  di JL Raya Ngawi - Solo, Desa Soko, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.

Apalagi, hampir seluruh muatan tumpah di jalan dan badan truk melintang menutup ruas jalur padat kendaraan ini. Diduga, kecelakaan yang menyebabkan jalur Ngawi - Solo dan sebaliknya macet sepanjang 5 kilometer itu disebabkan truk mengangkut muatan melebihi kapasitas.

Seluruh kendaraan yang melaju dari arah Ngawi maupun Solo tidak bisa berjalan sama sekali selama beberapa jam karena masih menunggu evakuasi muatan semen yang tumpah dan bak gandengan yang terputus.

Truk gandeng dikemudikan Muhammad Khudori (45) warga Desa Sambungrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupten Sidoarjo ini mengangkut semen 40 ton dari Cilacap, Jawa Tengah menuju Kabupaten Banyuwangi. Sesampainya di lokasi kecelakaan itu, sopir merasakan bak gandengan belakang goyang. Selanjutnya, gandengan terbalik dan terlepas karena molen penyambung gandengan terlepas.

"Pertama kami saya merasakan tak bisa mengendalikan kemudi truk, ketika bak gandengan belakang oleng. Saya mengira karena ada masalah pada sambungan molen gandangan," terangnya kepada Surya, Rabu (29/8).

Selain itu, Kudhori menjelaskan jika kerugian yang diderita karena banyaknya semen yang terjatuh dan tumpah ke jalan itu, perusahaannya mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta.

"Untuk kerugian truk terputus kecil. Tetapi, semen yang rusak dan tumpah saya perkirakan kerugiannya sekitar Rp 5 jutaan," paparnya.

Sementara KBO Lantas Polres Ngawi, Ipda Suparno menegaskan petugas mengalami kesulitan saat mengevakusi gandengan yang terbalik. Pasalnya, ratusan sak semen masih berada di bak gandengan dan sisanya tumpah menutup jalan. Untuk mengurangi kemacetan pihaknya menerapkan sistem buka tutup untuk mendorong sejumlah kendaraan melaju pelan dan bergantian.

Sedangkan untuk mengevakuasi bak gandengan yang terbalik menggunakan truk tangki agar bak gandengan bisa segera dipinggirkan di tepian jalan. "Untuk penyebab kecelakaan kami mengira karena molen gandengan pecah dan terputus. Untuk mengurai kemaetan 5 kilometer dari arah barat dan timur kami menerapkan sistem buka tutup," tandasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved