Anak Sekolah Kesulitan Seberangi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Siswa siswi SD dan SMP dari Kampung Japara, Desa Depok, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, terjun langsung ke badan Sungai Cikaso untuk melintas menuju sekolah, Rabu (29/8/2012). Mereka terpaksa meniti bebatuan dan mendaki tebing sungai karena Jembatan Cikaso yang menghubungkan kampung tersebut dengan jalan utama ambruk sehari sebelumnya.

Secara beriringan, siswa dan siswi ini menyeberangi badan sungai sekitar pukul 06.30. Sejumlah orang tua pun mengantarkan anak-anaknya yang masih kecil dan menggendongnya untuk melintasi sungai selebar sekitar 50 meter dan mendaki dua sisi tebing sungai setinggi sekitar 10 meter.

Seorang siswi SMP 2 Pameungpeuk, Al Umi (15), mengatakan kesulitan menyeberangi sungai tersebut karena harus meloncat berkali-kali di atas batu-batu besar. Selain itu, dirinya sangat kesulitan mendaki tebing sungai karena memakai rok seragam panjang.

"Tahun lalu juga harus menyeberangi sungai dengan cara seperti ini karena jembatan terbawa banjir bandang. Memang sudah biasa jadinya, tapi, menyedihkan juga sih kalau seperti ini terus," kata Umi saat ditemui di Sungai Cikaso, Rabu (29/8/2012).

Menurut Umi, warga Kampung Japara masih bisa pergi ke sekolah dengan menyeberangi sungai. Sebab, saat musim kemarau ini air sungainya sedang surut. Namun, Umi khawatir jika musim hujan datang dan jembatan belum diperbaiki. Apabila debit air di Sungai Cikaso bertambah tinggi, mereka tidak bisa melintasi melalui badan sungai tersebut. Dengan kata lain, Kampung Japara akan terisolasi.

Siswi asal Kampung Japara lainnya, Mega (9), mengatakan dirinya ketakutan setelah mendengar teman-temannya terjatuh bersama jembatan ambruk tersebut. Mega pun merasa was-was saat menyeberangi sungai karena takut terjadi banjir bandang tiba-tiba.

"Saya takut kalau menyeberang sungai seperti itu. Saya juga kesulitan menyeberanginya karena harus loncat-loncat," kata anak yang diantar orang tuanya menyeberangi sungai tersebut.