Selasa, 7 Oktober 2025

Pak Kades Meninggal saat Melayat 5 Sekeluarga Tewas

Muaraenim menangis, itulah gambaran yang cocok untuk melukiskan suasana haru di kediaman keluarga Feri Suhendi

zoom-inlihat foto Pak Kades Meninggal saat Melayat 5 Sekeluarga Tewas
Sripo/Ari
Warga mensalatkan lima jenazah yang masih satu keluarga yang tewas setelah mobil Kijang Innova BG 1913 DC, terperosok dan tenggelam ke dalam kanal milik perkebunan sawit PT Golden Blosum Sumatera (PT GBS), di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Muaraenim.

TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Muaraenim menangis, itulah gambaran yang cocok untuk melukiskan suasana haru di kediaman keluarga Feri Suhendi, Kasi Pemerintahan Kecamatan Penukal Kabupaten Muara Enim di Jalan Raya Belimbing Sekayu.

Lima tubuh terbungkus kain sedang disholatkan. Beberapa dari yang menyolatkan antara lain Wakil Bupati Muaraenimi Nurul Aman, yang menangis tersedu-sedu karena sedih.

Tragisnya, Suparman, yang menjabat sebagai Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Abab, menyempatkan diri melayat ke rumah duka korban  malah terkena serangan jantung. Gara-garanya melihat lima mayat terjejer tiba-tiba. Seketika itu juga, Suparman syok dan tak sadarkan diri.

Spontan warga yang melayat dibuat heboh dan melarikan kades ke Puskesmas Desa Babat, Penukal, Muaraenim. Namun naas, jiwa Suparman tidak tertolong lagi dan meninggal dunia.

Terjun ke Kanal

Sebelumnya kecelakaan yang menewaskan lima anggota keluarga tersebut  terjadi pada Sabtu (25/8/2012) sekitar pukul 11.00 WIB. Mobil Kijang Innova BG 1913 DC terjerumus dan tenggelam di lokasi kanal milik perkebunan sawit swasta PT Golden Blossom Sumatera (PT GBS), di Desa Prambatan Kecamatan Abab Muaraenim. Mobil tersebut jatuh ke kanal yang berada di sebelah kanan jalan, dalam posisi terbalik.

Lima orang yang ada di dalam mobil langsung meninggal di tempat sementara itu satu orang selamat. Yang meninggal adalah sopir mobil innova, Feri Suhendi (46) Kepala Seksi (kasi) Pemerintahan Kecamatan Penukal Kabupaten Muaraenim beserta dua putra dan putrinya, Muhammad Hafiz Abdurrahman (14) dan Iga Riana Juniarti (17). Sedangkan korban lainnya adalah, dua anak kembar yakni Winda dan Windi (9) yang juga masih keluarganya. Mereka tewas karena terjebak dan tidak bisa keluar dari mobil.

Seorang yang berhasil selamat adalah Janariah adalah Kepala Sekolah (Kepsek) SD 9 Penukal Desa Purun yang tak lain adalah istri Feri Suhendi.

Lima jenazah lalu dikebumikan oleh keluarga dan masyarakat setempat di lokasi belakang rumah korban itu sendiri.

Menurut penuturan beberapa saksi mata, Janariah sebenarnya telah meminta tolong kepada warga yang lewat namun warga takut karena Janariah yang berlumuran lumpur dikira hantu. Setelah warga sadar tahu kalau Janariah adalah korban, mereka lalu menolong.

Janariah berhasil keluar dari mobil setelah memecahkan kaca depan mobil, dan karena itu ia juga mengalami luka di kaki.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved