Presiden Ekuador: Inggris Bunuh Diri Jika Sentuh Assange
Presiden Ekuador menilai Pemerintah Inggris akan membunuh dirinya sendiri jika berani menginjakkan kakinya ke Kedutaan Besar Ekuador di
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Ekuador menilai Pemerintah Inggris akan membunuh dirinya sendiri jika berani menginjakkan kakinya ke Kedutaan Besar Ekuador di London, tempat di mana pendiri WikiLeaks, Julian Assange bersembunyi sejak Juni kemarin.
"Menurut saya mereka akan membunuh dirinya sendiri jika memasuki kedutaan Ekuador. Mereka memiliki kantor kedutaan di seluruh dunia, dan jika mereka melanggar kedaulatan Ekuador, maka negara-negara lain bisa saja melanggar kedaulatan mereka di seluruh penjuru dunia, dan mereka tidak bisa berkata apa-apa tentang hal itu," ujar Presiden Ekuador, Rafael Correa, seperti dilansir oleh CNN, Selasa (21/8/2012).
Ketegangan memuncak diantara Pemerintah Inggris dan Ekuador setelah Kantor Luar Negeri Inggris, dalam sebuah suratnya kepada pejabat Ekuador, mengatakan telah menangguhkan sementara perlindungan diplomatik kedutaan Ekuador, sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk masuk dan menangkap Assange.
Presiden Correa mengecam langkah Pemerintah Inggris itu sebagai sikap yang tak dapat diterima. "Mereka pikir siapa yang tengah mereka hadapi. Mereka tidak menyadari bahwa Amerika Latin merdeka dan berdaulat. Kami tidak akan mentolerir gangguan, kolonialisme dalam bentuk apapun," serunya.
Pekan lalu, Ekuador resmi menawarkan suaka kepada Assange di negara Amerika Selatan, tapi Inggris mengatakan mereka tidak akan memberinya perjalanan yang aman keluar dari kedutaan.
Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan memiliki kewajiban hukum untuk menyerahkannya ke Swedia, setelah upaya hukum Assange untuk menghindari ekstradisi ditolak oleh pengadilan Inggris hingga tingkat Mahkamah Agung.
Baca Juga: