Oesman Sapta Merasa Ditipu Ali Idung
Ketua HKTI (Himpunan Ketua Tani Indonesia), Oesman Sapta merasa ditipu oleh pihak M. Ali (Ali Idung). Menurut Oesman, Ali Idung merupakan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua HKTI (Himpunan Ketua Tani Indonesia), Oesman Sapta merasa ditipu oleh pihak M. Ali (Ali Idung). Menurut Oesman, Ali Idung merupakan seorang penipu ulung.
"Ali Idung itu penipu, banyak korbannya. Seharusnya dia yang jadi tersangka," kata Oesman Sapta di Jakarta, Senin (20/8/2012).
Oesman menjelaskan, Ali Idung, om dari Nofel yang telah melaporkan Oesman ke Polda Metro Jaya berhutang sebesar Rp 18 miliar kepadanya. Hutang piutang itu pun sudah ada sejak setahun yang lalu.
"Awalnya Ali mengatakan mau memberikan rumah. Tapi kenyataannya berkas kelengkapan surat tidak beres dan belum bayar pajak," ujar Oesman.
Kemudian, terkait pemukulan yang dilakukan dirinya terhadap Novel, Oesman kembali angkat bicara dan membantahnya.
"Tidak benar saya memukul. Saya cuma mendorong dia. Karena dia masuk ruangan saya tanpa ijin saya dan saya tidak mau ketemu dia terus, yang saya cari itu Ali Idung, omnya Nofel," jelas Oesman.
Sebelumnnya, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta terhadap broker properti, Nofel Saleh, akhirnya menemukan kesepakatan damai. Nofel sepakat mencabut laporannya ke Polda Metro Jaya.
"Rabu (1/8/2012) kemarin kedua pengacara bertemu untuk membicarakan langkah damai. Pertemuan dilakukan di hotel Singapura," ujar kuasa hukum Nofel, Hotma Sitompul beberapa waktu lalu.
Hotma menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, Nofel diwakili oleh Mario Bernado dan Oesman Sapta diwakili oleh kuasa hukumnya, Dodi Abdul Kadir. Keduanya kemudian sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Selain sepakat untuk berdamai, Nofel juga akan segera mencabut laporannya ke Polda Metro Jaya.
Baca Juga: