Bom mobil di ibukota Libia, dua tewas
Setidaknya tiga bom mobil meledak di ibukota Libia, Tripoli tepatnya di dekat Kementerian Dalam Negeri dan menewaskan dua orang.

Aksi kekerasan sporadis masih terus terjadi di Libia pasca pemilu.
Setidaknya dua orang tewas setelah tiga bom mobil meledak di dekat kantor kementerian dalam negeri di ibukota Libia, Tripoli, Minggu (19/8) pagi waktu setempat.
Ledakan bom mobil ini adalah serangan mematikan pertama di Tripoli sejak jatuhnya pemimpin negeri itu Kolonel Muammar Gaddafi.
Ambulans dan pemadam kebakaran terlihat lalu lalang di lokasi kejadian dan sepasukan besar polisi ditugaskan menjaga lokasi sebelum akhirnya memindahkan puing-puing mobil.
Bom pertama meledak dekat kantor kementerian dalam negeri di Tripoli namun tidak menimbulkan korban.
Beberapa menit kemudian dua bom mobil meledak di dekat bekas markas akademi polisi wanita yang kini digunakan kementerian pertahanan sebagai pusat interogasi dan tahanan.
Gedung-gedung yang menjadi target bom semuanya berada di dekat kawasan permukiman yang mengakibatkan dua warga sipil tewas dan dua lainnya luka-luka.
Sporadis
Aksi kekerasan secara sporadis masih menjadi masalah di Libia meski perpindahan kekuasaan kepada pemerintahan baru pasca pemilihan umum Juli lalu terbilang sangat lancar dan damai.
Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan menunda semua kegiatannya di Benghazi, kota terbesar kedua di Libia.
Selain itu, ICRC juga membekukan kegiatan di Misrata setelah salah satu kantor ICRC di kota itu diserang granat dan roket.
Tak hanya mengalami berbagai serangan, para staf ICRC juga rentan mengalami penculikan.
Tiga pekan lalu, tujuh pekerja sosial asal Iran yang merupakan tamu resmi ICRC diculik di Benghazi oleh sekelompok orang bersenjata.