Kamis, 2 Oktober 2025

Pembantaian Rohingya di Myanmar

OKI Harus Turun Tangan Atasi Masalah Rohingya

Tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya di Myanmar telah menjadi perhatian dunia internasional

zoom-inlihat foto OKI Harus Turun Tangan Atasi Masalah Rohingya
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pengunjukrasa mencoret tembok kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta Pusat saat terjadi aksi peduli muslim Rohingya oleh ratusan orang yang menamakan diri Masyarakat Peduli Rohingya, Kamis (9/8/2012). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah Myanmar menghentikan aksi kekerasan terhadap umat Muslim Rohingya. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya di Myanmar telah menjadi perhatian dunia internasional. Menyikapi krisis kemanusiaan di Myanmar, Masyarakat Peduli Rohingya (MPR) menyerukan dunia Islam dan dunia internasional untuk memberikan perhatian serius bagi  keselamatan warga Rohingya.

"MPR mendesak negara-negara berpenduduk muslim, terutama pemerintah Indonesia, agar mengambil peran yang lebih proaktif, tegas, dan positif terhadap penderitaan yang dialami warga Rohingya," kata Koordinator MPR, Tubagus Arief di Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Tubagus mengatakan Indonesia adalah negeri muslim terbesar sedunia dan paling bebas serta demokratis. Sehingga sudah sepantasnya jika Indonesia berada di garda terdepan dalam pembelaan terhadap hak-hak asasi kemanusiaan warga Rohingya.

"Tidak terlalu kentara halangan secara politis maupun hukum bagi Indonesia untuk membela warga Rohingya di ranah internasional. Sebaliknya, Indonesia akan mendapatkan kredit point atas kepemimpinan proaktif terhadap penghentian kekerasan dan perwujudan kedamaian dan keadilan di tanah Arakan," ungkap Tubagus.

Sementara di level internasional, MPR mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) sebagai wadah internasional yang menaungi aspirasi negara-negara muslim untuk memberikan perhatian serius, melakukan langkah-langkah diplomatik yang tegas dan solusi permanen bagi warga muslim Rohingya.

"Meskipun Myanmar bukan anggota OKI, namun keberadaan komunitas muslim di negara rezim militer tersebut juga menjadi tanggung jawab bersama komunitas muslim internasional," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved