Peralatan E-KTP Digondol Maling
Kami kaget saat mellihat kaca nako tak ada. Kami sudah curiga sehingga langsung menghubungi teman

TRIBUNNEWS.COM,BLITAR - Pogram pelaksanaan E-KTP di Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, yang saat ini sedang berlangsung, dipastikan bakal tersendat.
Itu karena sejumlah peralatan E-KTP hilang bersamaan Kantor Kecamatan Wonotirto disatroni maling, Senin (6/8/2012) dini hari.
Akibat pencurian ini, pihak kecamatan diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta karena yang hilang di antaranya, uang tunai Rp 5 juta, laptop, handy cam, dan dua lensa kamera yang tak lain peralatan pelaksanaan program E-KTP.
Pencurian ini diperkirakan berlangsung dini hari namun baru diketahui Senin pagi saat jam kantor. Itu diketahui pertama oleh Zainal Arifin (35), salah satu staf kecamatan tersebut.
Saat itu, ia akan masuk kantor, namun mendadak menghentikan langkahnya setelah melihat ke arah jendela depan berlubang karena tiga kaca nakonya tak ada. Sedang tralis besinya diputus. Jendela itu menuju ke ruangan kasi pemerintahan.
Tahu ada yang mencurigakan, Zainal menghubungi staf lainnya, kemudian dilanjutkan ke polsek setempat. Ternyata, pelakunya merusak berbagai pintu, laci dan lemari untuk bisa menggondol barang kantor kecamatan tersebut.
"Kami kaget saat mellihat kaca nako tak ada. Kami sudah curiga sehingga langsung menghubungi teman lainnya," tutur Zainal pada penyidik.
Setiap malam ada tiga penjaga di kantor kecamatan itu. Entah kebetulan atau memang ada urusan yang tak bisa ditinggalkan, malam itu hanya ada satu penjaga yang masuk, yakni Eko, sedang dua penjaga lainnya absen.
Meski hanya berjaga sendirian, Eko tak punya firasat buruk kalau kantor yang dijaganya bakal kedatangan tamu yang tak diundang. Tepat pukul 02.00 WIB, Eko pulang sahur dan seperti biasanya sehabis sahur bakal balik kembali.
Maklum, rumahnya hanya berjarak sekitar 500 meter dari kantor kecamatan tersebut. Namun, dini hari itu entah ketiduran atau apa, ia tak balik. Diduga saat ditinggal Eko pulang sahur itu, pelaku beraksi.
Mungkin tahu kebiasaan penjaganya dan paham dengan medan lokasi, sehingga pelaku dengan mudah masuk ke kantor tersebut. Dugaannya, pelaku masuk dengan cara mencongkel tiga kaca nako dan merusak tralis yang ada di jendela samping, yang tembus ke ruangan kasi pemerintahan.
Selanjutnya, pelaku yang diperkirakan berjumlah lebihi dar dua orang itu mengacak-acak isi kantor, di antaranya menjebol beberapa pintu dan laci meja.
"Uang Rp 5 juta itu ditemukan setelah merusak laci yang ada di ruangan unit pelayanan kegiatan (UPK) PNPM Mandiri, sedang laptop, handycam, dua lensa kamera, diambil dari ruangan pelayanan KTP. Itu tak lain merupakan peralatan program E-KTP," ujar salah seorang staf kecamatan yang enggan disebutkan namanya.
AKP Eri Sudarto, Kapolsek Wonotirto mengatakan, kasus ini masih diselidikinya. Petugas sedang melakukan olah TKP, sedang petugas lainnya memburu pelakunya, yang diperkkirakan belum kabur jauh.
Dugaannya, pelaku tahu kalau di dalam kantor kecamatan itu ada uang dan barang berharga lainnya. Soal siapa yang sudah dicurigai, petugas masih mendalaminya.
"Kalau kecurigaan sih, ada saja. Namun, itu kan butuh pendalaman sehingga kami masih memertiksa saksi-saksinya, di antaranya satpamnya," kata Eri.
Sumber : Surya
Reporter : Imam Taufik