Jumat, 3 Oktober 2025

KM Artika Tenggelam

Berbekal Pelampung Riswal Terombang-ambing 20 Jam di Laut

Sebelumnya, untuk mengurangi beban kapal yang lambungnya bocor dihantam ombak, mereka buru-buru membuang beberapa karung bawang

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Berbekal Pelampung Riswal Terombang-ambing 20 Jam di Laut
dok
ilustrasi

TENGGELAMNYA kapal kargo KM Artika, Kamis (2/8/2012) sekira pukul 18.15 WIB di perairan antara Sabang dan Aceh Besar, menyebabkan sepuluh awak kapal itu terpaksa loncat ke laut dan bertahan selama 20 jam di laut.

Sebelumnya, untuk mengurangi beban kapal yang lambungnya bocor dihantam ombak, mereka buru-buru membuang beberapa karung bawang merah dan bahan pokok lainnya dari bagian atas kapal saat air mulai masuk setinggi 0,5 meter.

Menurut Iskandar, Juru Mudi KM Artika yang ditanyai Serambi (Tribun Network) di IGD RSU Sabang, dia dan sembilan temannya sempat mengenakan baju pelampung menjelang kapal menukik ke dasar laut.

Dengan berbekal pelampung itulah mereka terbawa arus deras ke arah utara Sabang. Hanya pada Kamis (2/8/2012) pukul 18.00 WIB mereka masih berada di lokasi kejadian, tapi setelah itu semakin menjauh.

Bahkan pagi kemarin mereka yang mengapung di tengah laut sempat melihat posisinya masih searah dengan Pelabuhan Balohan. Namun, tak ada warga di daratan yang melihat mereka terapung-apung, sehingga makin hanyut ke arah utara Pulau Weh.

Mereka semua awalnya berkumpul membentuk koloni kecil menggunakan tiga pelampung fiber. Namun, siang kemarin mereka terpisah oleh tarikan arus. Lima orang yang sudah ditemukan posisinya masih berdekatan, sedangkan yang satu lagi, termasuk tukang masak dan Saiful Ramadhan, satu-satunya warga Aceh di kapal naas itu tak diketahui ke mana arahnya diseret arus.

Iskandar menambahkan, ketika hanyut mereka tak berdaya dan coba bertahan di dalam air yang dingin dengan perut yang mulai keroncongan. Namun, mereka masih kuat dan tegar dengan sisa asa yang ada, sampai akhirnya awak Kapal Sabang Wisata menemukan dan mengangkat mereka ke kapal penyelamat itu.

Di ujung pertemuannya dengan Serambi, Riswal, sang nakhoda KM Artika bertanya, “Bagaimana nasib teman-teman saya?” Suaranya terbata-bata. Sorot matanya sendu.

Sementara, H Hamdani, saudagar Sabang yang barang dagangannya karam bersama tenggelamnya Artika, spontan meyakinkan Riswal bahwa ia bersama tim lainnya serius mencari teman-temannya yang belum ditemukan. (gunawan)

Baca Juga:


Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved