Tanahnya Bermasalah, Perumahan Wartawan Dipindah
Saat akan membeli tanah di Citayam, pihak Kemenpera dihalang-halangi oleh berbagai pihak yang mengklaim lokasi tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menjelaskan alasan rumah wartawan dipindahkan lokasi kompleknya ke Bojong Gede karena adanya tumpang tindih perizinan. Pada saat akan membeli tanah di Citayam, Depok, pihak Kementerian Perumahan Rakyat dihalang-halangi oleh berbagai pihak yang mengklaim lokasi tersebut.
"Nggak di prediksi, sertifikat banyak yang punya, izin tanahnya menumpuk, baru tahu pas mau bayar, banyak yang ngaku punya tanah itu,"ujar Djan Faridz di kantornya, Rabu (25/7/2012).
Dalam pembangunan rumah murah untuk wartawan, Djan Faridz mengatakan, kalau pihaknya tidak akan meminta bantuan pengembang, karena pengembang meminta margin yang tinggi. Karena hal itu, Djan Faridz mengatakan kalau pembangunan rumah wartawan menggunakan jasa kontrak.
"Mungkin kita tidak tunjuk pengembang, tapi kontraktor, ambil untungnya dari biaya konstruksi,"papar Djan Faridz.
Mengenai jumlah unit, tetap akan dibangun 3000 unit rumah untuk wartawan dengan harga satu unitnya Rp50 juta."Tetap 3000 unit di Bojong Gede, pake kontraktor supaya murah, Tim kita yang kesana, kalau bisa cepat tanah 72 tipe 36, harga Rp50 juta kalau bisa,"ungkap Djan Faridz. (*)
BACA JUGA: