Rica Bebek Nduwur Kali, Apa Istimewanya?
Lukito (48), sang pemilik, mengatakan, rica bebeknya lain dari rica yang lain. Sekali masak hanya untuk satu porsi
TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda penggemar rica-rica, pasti sudah terekam dalam memori, citarasa pedas ladanya. Biasanya, makanan ini tersaji dalam bentuk potongan daging yang tidak terlalu kecil dan kuah yang tidak terlalu kental.
Pilihan daging tergantung selera, bisa ayam, kambing atau pun bebek. Tetapi, pondok lesehan "Nduwur Kali" Pak Luk yang ada di Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menyajikan rica dalam potongan daging utuh atau potongan dengan ukuran besar. Nah, nama "Nduwur Kali" sendiri artinya di atas sungai. Ya, warung sederhana yang bisa menampung tamu hingga 50 orang itu berada di atas kali.
Lukito (48), sang pemilik, mengatakan, rica bebeknya lain dari rica yang lain. Sekali masak hanya untuk satu porsi, sehingga masakan yang dihasilkan masih segar.
"Bebeknya super dan satu ekor hanya dipotong-potong jadi empat bagian," katanya.
Sekilas, tampilannya mirip rendang karena tak berkuah. Para pengunjung, kata Pak Luk, paling menggemari rica paha bebek. Dagingnya empuk karena sudah dimasak terlebih dulu, dan dilumuri bumbu rica yang kental layaknya pasta.
"Bumbunya ekstra, empat kali lipat dari porsinya. Makanya kental sekali," ujar Pak Luk.
Selain empuk, rica bebek Pak Luk juga tak amis. Rahasianya ternyata ada pada daun kemangi yang dicampur dengan bumbu rica dan meresap ke daging saat diolah. Taburan bawang gorengya juga menambah kenikmatan. Apalagi, olahan ricanya disajikan dia tas piring yang beralaskan daun pisang.