Lapan: Teori Astronomi Muhammadiyah Sudah Tidak Dipakai
Thomas Jamaluddin mengatakan, teori melihat hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam dunia astronomi tidak digunakan lagi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Indonesia (Lapan), Thomas Jamaluddin mengatakan, teori melihat hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam dunia astronomi tidak digunakan lagi.
"Metode wujudulhilal itu yg digunakan oleh Muhammadiyah dalam dunia astronomi tidak dipakai lagi," ujar Thomas kepada wartawan usai menghadiri sidang isbat di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).
Menurut Thomas, rumus yang digunakan Muhammadiyah adalah menggunakan hisab modern. Namun, kriteria yang digunakan itu berbeda dengan rumus lain yang digunakan banyak kalangan dalam melihat Hilal dengan pendekatan Rukyat.
"Kalau tetap dipakai, akan terjadi perbedaan dengan saudara-saudara kita yngg menggunakan pendekatan rukyat," kata Thomas.
Diketahui, pemerintah dalam menentukan posisi Hilal berdasarkan teori Ephemeris. Teori tersebut menurut Thomas cukup akurat lantaran menggunakan metode penghitungan hisab yang menentukan benda-benda di langit, terutama Matahari dan Bulan.
"Setidaknya Ephemeris itu sudah digunakan oleh semua kalangan astronom profesional," kata Thomas.
baca juga: