Pijaman US$ 1 M Ibarat Menabur Garam di Laut
Keputusan pemerintah meminjamkan dana sebesar USD1 miliar kepada dana moneter internasional (IMF) dinilai keliru
Laporan Wartawan Tribun, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemerintah yang akan meminjamkan dana sebesar USD1 miliar kepada dana moneter internasional (IMF) dinilai keliru. Soalnya, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan Indonesia dengan dana tersebut.
"Saya tidak setuju dengan rencana pemerintah yang akan memberikan pinjaman kepada IMF. Itu seperti menabur garam di lautan", ujar Pengamat Ekonomi Aviliani, ketika bertemu dalam acara diskusi metode BPS, di BPS, Jakarta, (18/07/2012)
Menurutnya, pemerintah masih memiliki banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Bahkan, dana sebanyak 1 Miliar Dollar AS bisa digunakan pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang belum selesai hingga sekarang.
"Kan bisa digunakan untuk bangun infrastruktur. Bisa bantu sektor pertanian. Bisa bantu untuk kurangi kemiskinan, dan semacamnya. Lah ini kok malah bantu lembaga lain", terangnya
Ia mengatakan bahwa tidak ada jaminan negara yang sedang dirundung krisis bisa mengembalikan dana yang dipinjamkan kepada IMF. Dan, hal itu berdampak kepada pengembalian dana kepada Indonesia.
"Siapa yang bisa menjamin pengembalian itu. Meski kita membantu, lalu negara-negara lain bergabung membantu, masalah krisis di Eropa itu belum tentu selesai. Nanti, kalau Italia ambruk bagaimana. Indonesia itu akan terasa nanti dari ambruknya Italia", ujarnya
Untuk itu, ia menghimbau agar Indonesia tidak memberikan pinjaman kepada IMF. Ia menganjurkan agar dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi Indonesia, dan memperbaiki kerusakan yang masih belum selesai.
"Meski cadangan devisa kita bisa berkembang ditempatkan di sana (IMF), tapi maksud saya kenapa tidak menyelesaikan masalah di Indonesia terlebih dahulu", tutupnya.(*)
BACA JUGA: