Selasa, 7 Oktober 2025

Perwakilan RI di AS Bantu Perjalanan Koor Uncen

Agar tak terlantar, Perwakilan RI di AS membantu perjalanan kelompok paduan suara Uncen ke Indonesia. Hal tersebut dikemukakan oleh

Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agar tak terlantar, Perwakilan RI di AS membantu perjalanan kelompok paduan suara Uncen ke Indonesia. Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Informasi dan Media Kemlu, P.L.E. Priatna.

“Bantuan diberikan supaya rombongan dapat tiba tepat waktu di San Fransisco dan kembali ke tanah air,” ujar Direktur Priatna sesuai keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Rabu (18/7/2012).

Dukungan diberikan KJRI Chicago dalam bentuk dukungan akomodasi dan konsumsi kepada rombongan di Cincinnati sebelum mereka berangkat ke San Fransisco. Bersama KBRI Washington, KJRI Chicago juga sepakat untuk membiayai tiket perjalanan darat Cincinnati – San Fransisco terlebih dahulu. 

Rombongan telah diberangkatkan menuju San Fransisco kemarin (17/7) pukul 12 siang. Lebih lanjut, KJRI Chicago juga telah berkoordinasi dengan KJRI San Fransisco dalam hal proses pemulangan rombongan ke Indonesia.

Dalam tahap persiapan, kelompok paduan suara yang dipimpin oleh Raif Revassy tersebut telah mengupayakan permohonan bantuan ke berbagai pihak.

Namun, sayangnya mereka terlambat menerima biaya sponsor akibat proses pencairan dana yang mengalami kendala.

Sebelumnya, koor Gema Chandra Uncen diundang oleh panitia World Choir Games untuk berpartisipasi dalam perlombaan paduan suara dunia di Cincinnati, Ohio.

Kompetisi bertaraf internasional tersebut diselenggarakan pada 4-14 Juli 2012. Karena mengalami kendala sulitnya mendapatkan tiket Jakarta – San Fransisco - Cincinnati, mereka terlambat untuk mengikuti perlombaan tersebut. 

Namun, kelompok paduan suara yang beranggotakan 49 orang ini berusaha memenuhi kekurangan dana secara swadaya agar dapat melakukan perjalanan ke San Fransisco – Cincinnati. Sementara itu, guna melanjutkan perjalanan kembali ke tanah air, rombongan ini belum memiliki biaya yang memadai.

Agar tak mengulang peristiwa serupa, Direktur Priatna menyampaikan imbauan. “Kiranya kunjungan delegasi Indonesia ke luar negeri baiknya dilaporkan terlebih dahulu ke Perwakilan RI atau kementerian terkait,” tegas Direktur Priatna.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved