Selasa, 30 September 2025

Kim Jong-un menjadi marsekal Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diberi titel marsekal setelah sebelumnya mencopot jabatan panglima militer Ri Yong-ho.

Ri Yong-ho (kiri) merupakan tokoh penting saat transisi kekuasaan ke Kim Jong-un.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diberikan titel 'marsekal', demikian pengumuman yang disampaikan media negara.

Kebijakan ini dikeluarkan menyusul perombakan tingkat tinggi di militer, dimana panglima militer Ri Yong-ho diganti dengan alasan ''sakit'' dan seorang jenderal kurang terkenal mendapatkan promosi jabatan.

Marsekal merupakan pangkat tertinggi di militer Korut dan akan memuluskan jalan Kim untuk menguasai penuh militer.

Kim Jong-un mewarisi kepemimpinan dari ayahnya, Kim Jong-il, yang meninggal dunia Desember 2011.

Jabatan marsekal ini sebelumnya dipegang mendiang Kim Jong-il, yang menerima gelar anumerta saat Korea Utara merayakan 70 tahun hari lahirnya pada Februari silam.

''Sebuah keputusan dibuat untuk menganugerahi titel Marsekal Korea Utara ke Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Militer Rakyat Korea,'' demikian pernyataan kantor berita KCNA.

Keputusan ini dibuat bersama oleh Komite Pusat dan Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea, Komisi Pertahanan Nasional Korut dan Presidium Majelis Tinggi Korea Utara.

Promosi terbaru ini merupakan tanda lain yang mengindikasikan bahwa Kim Jong-un berencana berkuasa di Korea Utara melalui militer, sama seperti yang dilakukan ayahnya, dan itu mengetatkan kekuatannya di semua tingkat kekuasaan.

Rekonstitusi kepemimpinan

Sebelumnya Ri Yong-ho,69 , yang menjabat sebagai wakil marsekal sekaligus wakil ketua dari Komisi Militer Pusat yang berkuasa dan menjabat posisi tinggi di Partai Pekerja digeser dari jabatannya.

Pergantiannya ini mengejutkan banyak pengamat Korea Utara, dengan pandangan skeptis atas alasan resmi yang diberikan atas kebijakan pergantian tersebut.

Selama ini dia dipandang sebagai tokoh penting dalam transisi kekuatan ke Kim Jong-un.

Setelah Yong-ho dicopot, Pyongyang selanjutnya menunjuk seorang wakil marsekal yang baru, Hyon Yong-chol, yang kurang populer dan meraih pangkat jenderal tahun 2010.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved