Kemampuan Membaca Data Mempengaruhi Keputusan
Dengan melihat data secara baik dan benar dapat mengambil keputusan yang bijak
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan melihat data secara baik dan benar memicu menciptakan pengambilan keputusan yang sesuai, juga termasuk mengambil kebijakan publik yang populis.
Demikianlah garis besar dalam diskusi yang dipaparkan pada, Diskusi Informal Badan Pusat Statistik (BPS) dan Wartawan, dengan tema Memahami Makna Data Statistik, di BPS, Jakarta,(18/07/2012)
Pengamat Ekonomi Aviliani, yang menjadi salah satu pembicara mengungkapkan, data yang dikeluarkan BPS seyogyanya dibaca dengan baik dan di interprestasikan secara teliti, baik pengambil keputusan maupun awak media.
"Kalau data yang dibaca hanya pada satu sisi, maka bisa berpotensi salah interpprestasi. Karena, data-data itu harus melihat data-data lain. Misalkan, data ekspor menurun, bukan berarti menurun, tapi siapa tahu ada peningkatan impor bahan baku. Kan itu bagus meski data ekspor menurun", terangnya.
Menurutnya, pemerintah ataupun perusahaan perlu membaca data dengan baik. Selain itu, data update juga perlu ada guna meminimalisir kesalahan interprestasi.
"Data itu bisa ada dua interprestasi. Ada positif dan ada negatif. Ada update data juga perlu untuk mengurangi kesalahan interprestasi", ujar Aviliani
Ia menghimbau agar pemerintah dan pemangku kepentingan untuk tidak mengambil keputusan dengan melihat data ala kadarnya. Karena, berpotensi tidak mendapatkan data secara akurat.
"Pemerintah juga jangan ambil keputusan dengan hanya mendengar saja dari siapa. Tapi, lihat data dengan baik. Dengan itu, paparan data yang dikeluarkan BPS memang baik. Jadi, tidak hanya negatif saja", tutupnya.
BACA JUGA: