Selasa, 7 Oktober 2025

Komnas HAM Desak Polisi Hentikan Kasus Waduk Sepat

sebenarnya wargalah yang menjadi korban kekerasan fisik dan psikologis

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak Polrestabes Surabaya segera menghentikan penyidikan kasus sengketa Waduk Sepat, Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

Komisioner Komnas HAM Syafruddin Ngulma Simeulue meminta polisi lebih bijak menangani perkara ini. Tidak hanya melihat hukum secara normatif, namun juga dilihat manfaat dan keadilan hukumnya.

Menurut Bang Saf, panggilan Syafrudin, insiden yang terjadi di Waduk Sepat antara warga dengan PT Ciputra Surya (pengembang kawasan Ciputra) diawali dari provokasi ke warga.

Dan hasil investigasnya menyebutkan bahwa sebenarnya wargalah yang menjadi korban kekerasan fisik dan psikologis.

Jika pada akhirnya polisi menyidik warga karena ada laporan dari pengembang dan mengabaikan apa yang dialami warga, menurut Saf hal itu sebagai bentuk pelanggaran HAM.

"Pelanggaran HAM itu ada dua yakni tindakan kelompok yang mengabakan hak orang lain seperti melakukan kekerasan. Atau juga pembiaran dari aparat terhadap adanya pelanggaran itu. Kalau dari insiden di waduk Sepat memang ada pelanggaran karena seharusnya polisi memastikan warga terlindungi," terangnya, Selasa (17/7/2012).

Karena polisi juga melakukan pembiaran atas insiden antara warga dengan pengembang, Saf meminta kasus ini ditinjau kembali.

"Kalau memang sudah ada tersangkanya kami minta di keluarkan SP3, dan saksi-saksinya tidak dilanjutkan," katanya.

Terkait hal ini, Komnas HAM akan segera menerbitkan rekomendasi ke Polrestabes Surabaya yang ditembuskan Kapolri.

"Kami harapkan polisi punya langkah yang persuasif dan soft,"katanya.

Selain ke polrestabes, Komnas HAM juga akan mengirimkan rekomendasi ke pemkot Surabaya.

Komnas HAM meminya pemkot bisa menyelesaikan sengketa antara warga dengan pengembang secara baik.

Terkait keberadaan obyek sengketa Waduk Sepat, Saf meminta agar keberadaan waduk ini tetap dipertahankan dan dalam pengelolaan warga.

Hal ini penting karena Waduk Sepat memiliki peran yang sangat vital. Selain mencegah banjir dan kekeringan, waduk ini juga bisa sebagai kontrol ekologi.

"Di situ ada ikan yang bisa mengontrol populasi nyamuk atau ular yang mengontrol populasi tikus. Apa jadinya ekologi di sana kalau waduk itu ditiadakan,"katanya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved