Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terancam Ajlok 3,8%
dalam skenario terburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia berisiko anjlok ke tingkat 3,8% di tahun 2013.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah harus benar-benar mengantisipasi kemungkinan terburuk dari dampak resesi perekonomian global. Jika tidak, dalam skenario terburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia berisiko anjlok ke tingkat 3,8% di tahun 2013.
"Skenario paling buruk adalah jika tidak ada penyelesaian atas krisis saat ini sehingga situasi terus memburuk. Kalau itu terjadi, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan Indonesia jatuh ke level 3,8%-4%. Itu yang terburuk," kata Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana, Jumat (13/7).
Terlepas dari itu, Hatta berharap hal tersebut tidak akan terjadi. Menurutnya, hal ini hanya sebatas ramalan dari Bank Dunia. Sejauh ini, pertumbuhan Indonesia tetap positif dan tinggi.
Meski demikian, Hatta mengakui, merupakan hal yang tidak mudah untuk menjaga pertumbuhan tetap tinggi. Bank Indonesia sendiri memproyeksi adanya perlambatan pertumbuhan, yang diperkirakan hanya sampai 6% pada tahun ini.
Tetapi Hatta tetap optimistis, laju pertumbuhan tetap bisa menyentuh 6,3%-6,5%. "Ya memang ini bukanlah pekerjaan yang ringan agar kita bisa tumbuh 0,3%. Tapi bukan berarti tidak mungkin mencapai itu, sepanjang kita terus menjaga konsumsi dan investasi," jelasnya.
Sementara itu, menyangkut nilai ekspor, tidak bisa dipungkiri hal itu dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global. Hatta berkilah, turunnya kinerja ekspor bukan lantaran volume melainkan karena harga komoditas yang anjlok sehingga mengurangi pendapatan.(*)
BACA JUGA: