Minggu, 5 Oktober 2025

Polres Belu Musnahkan 13 Genset Honda Palsu

Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Belu dalam operasi rutin berhasil menemukan 13 unit genset palsu di salah satu toko elektronik

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Hayong

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Belu dalam operasi rutin berhasil menemukan 13 unit genset palsu di salah satu toko elektronik di Kota Atambua. Genset palsu tersebut bertuliskan merk Honda namun produksi sesungguhnya dari China.

Terhadap temuan ini, Polres Belu bersama tim Honda dari Jakarta telah melakukan pemusnahan agar masyarakat pembeli tidak tertipu.

Kapolres Belu, AKBP Darmawan Sunarko, S.Ik, dikonfirmasi wartawan melalui Kasat Reskrim, AKP I Nyoman Budi Artawan, S.H, S.Ik, di Mapolres Belu, Rabu (11/7/2012), membenarkan pemusnahan genset palsu tersebut.

Nyoman mengungkapkan, kegiatan operasi lapangan menjadi tugas rutin jajaran kepolisian terhadap penjualan barang elektronik. Terkait dengan informasi yang disampaikan manajemen Honda di Jakarta bahwa saat ini marak terjadi penjualan barang elektronik yang dipalsukan, maka tim Polres Belu dalam dua bulan belakangan melakukan operasi.

Dari hasil operasi Mei 2012 lalu bersama pihak Honda, kata Nyoman, tim berhasil menemukan 13 unit genset palsu yang dijual di salah satu toko elektronik di Kota Atambua. Barang-barang tersebut lantas diamankan di Mapolres Belu untuk diproses lebih lanjut. Namun atas koordinasi bersama antara pemilik toko elektronik bersangkutan dan manajemen Honda, maka persoalan ini ditarik kembali. Upaya yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama dilakukan pemusnahan disaksikan langsung pihak Honda.

"Dari hasil operasi yang kita lakukan ditemukan 13 unit genset palsu yang bertuliskan merek Honda tapi komponennya buatan China. Makanya bersama tim Honda dari Jakarta kita lakukan pemusnahan. Kami mengharapkan kepada masyarakat pembeli untuk berhati-hati jika membeli barang elektronik karena saat ini banyak yang palsu," pinta Nyoman.

Kuasa Hukum Honda Jepang di Jakarta, Purnomo dan Gregorius Upi, mengatakan, manajamen Honda menyayangkan penjualan barang elektronik palsu itu. Secara tidak langsung nama baik Honda tercemar di masyarakat karena merek yang digunakan bukan produksi Honda tetapi produksi Cina. Untuk itu, masyarakat pembeli agar berhati-hati untuk membeli barang elektronik agar tidak tertipu.

"Kami tentu menyayangkan terhadap persoalan ini. Secara tidak langsung nama Honda ikut tercemar. Kami mengimbau kepada masyarakat di Belu agar berhati-hati. Jika membeli barang harus pastikan ada kartu garansinya atau tidak. Cocokkan label apakah asli atau palsu," kata Upi.

Pihaknya, kata Purnomo, telah berkoordinasi dengan pemilik toko elektronik bersangkutan untuk tidak lagi mengulangi hal yang sama. Butir kesepakatan bersama, toko bersangkutan akan menyampaikan permohonan maaf melalui media massa dan menyerahkan sepenuhnya barang bukti yang ada untuk dimusnahkan di hadapan aparat kepolisian.

"Khusus di NTT ada tiga daerah yang kita temukan hal yang sama. Selain di Atambua, juga sudah kita temukan di Kupang sebanyak 103 unit genset palsu. Kita akan lakukan kegiatan pemantauan ke Rote karena disinyalir ada juga penjualan merek barang elektronik palsu," ujar Purnomo.

Baca Juga:

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved