Jumat, 3 Oktober 2025

Akhirnya Pasien Bisa Mencoblos

SETELAH sempat merasa khawatir tidak bisa menyalurkan hak pilihnya, 68 pasien RSU Tasikmalaya

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM - SETELAH sempat merasa khawatir tidak bisa menyalurkan hak pilihnya, 68 pasien RSU Tasikmalaya asal wilayah kota akhirnya bisa melakukan pencoblosan, Senin (9/7/2012). Pihak RSU tidak menyediakan TPS dan pencoblosan untuk pasien dilakukan petugas TPS 10 Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, dengan cara jemput bola.

"Saya sempat khawatir tidak bisa mencoblos karena hingga pukul 10.00 belum ada tanda-tanda saya bisa menyalurkan hak pilih. Tapi alhamdulillah kemudian datang petugas TPS dan saya bersama istri akhirnya bisa mencoblos," ujar Jeje (52), pasien dari ruang transit RSU, seusai melaksanakan pencoblosan.

Yani (42), istri Jeje, menyatakan hal senada. Ia sudah beberapa hari berada di rumah sakit untuk menunggui Jeje. "Saya tidak bisa meninggalkan Kang Jeje karena tidak ada keluarga lain yang menunggui. Saya pun sempat pasrah. Tapi ternyata petugas TPS datang," ujarnya sambil memperlihatkan kelingkingnya yang sudah diberi tanda tinta.

Ketua TPS 10, Yayat, mengatakan, baru kali ini pelaksanaan pencoblosan untuk pasien RSU Tasikmalaya dilakukan secara jemput bola. Karena pada tahun-tahun sebelumnya ada TPS tersendiri di RSU. "Karena wilayah RSU masuk dalam TPS 10, kamilah akhirnya yang bertugas memberikan pelayanan pencoblosan kepada pasien," ujarnya.

Petugas TPS 10 terdiri dari tiga anggota KPPS, dua saksi, satu petugas Hansip serta dikawal seorang PPK. Seorang petugas Polri pun diikutsertakan sebagai antisipasi pengamanan. Berbeda dengan melaksanakan tugas di TPS reguler, petugas TPS 10 mesti pandai-pandai menyapa saat memasuki tiap ruangan rawat inap untuk mencari pasien berasal dari wilayah kota. Prosesi pencoblosan dilakukan sesuai standar KPU.

Yakni dilakukan secara tertutup menggunakan lembar alumunium penghalang.
Surat suara kemudian dimasukkan ke dalam kotak suara dan pasien menyelupkan jarinya ke dalam tinta.
"Ya, namanya juga orang sakit. Mungkin saja ada yang merasa terganggu. Tapi alhamdulillah, rata-rata pasien menyambutnya dengan baik. Bahkan mereka sudah membawa serta kartu undangan pencoblosan, sehingga tidak menyulitkan kami dalam melakukan pendataan," ujar Yayat.

Penyisiran pasien yang memiliki hak pilih diawali dari ruang UGD. Kemudian masuk ke ruang transit dan disusul ke setiap ruang rawat inap yang ada di RSU. Pelayanan kemanusiaan yang dimulai sekitar pukul 10.30 ini baru berakhir menjelang Zuhur.

Baca juga:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved