Jumat, 3 Oktober 2025

Pengunjuk Rasa Blokir Jalan AKD Dumoga Timur

Pemblokiran yang dilakukan di Desa Toruakat, Dumoga Timur, membuat arus kendaraan tersendat menuju Kotamobagu dan Molibagu, Kabupaten Bolsel

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Pengunjuk Rasa Blokir Jalan AKD Dumoga Timur
Tribun Manado/Edi Sukasah
Para pengunjuk rasa yang menuntut pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Tengah (Bolteng) memblokir Jalan AKD, Kamis (5/7/2012).

Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah

TRIBUNNEWS.COM, BOLMONG - Para pengunjuk rasa yang menuntut pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Tengah (Bolteng) memblokir Jalan AKD, Kamis (5/7/2012). Pemblokiran yang dilakukan di Desa Toruakat, Dumoga Timur, membuat arus kendaraan tersendat menuju Kotamobagu dan Molibagu, Kabupaten Bolsel tersendat.

Antrean kendaraan terlihat hingga beberapa ratus meter sejak sekitar pukul 11.00 Wita. Namun pemblokiran tersebut tidak berlangsung lama. Sekitar 15 menit, para pengunjukrasa yang terdiri dari mahasiswa asal Dumoga, presidium pembentukan Kabupaten Bolteng dan puluhan warga tersebut membuka kembali penghalang jalan.

Selama pemblokiran tersebut, para mahasiswa yang memakai kaos merah berorasi di atas truk. Truk pengangkut batu itu terpaksa berhenti lantaran tak terblokir. Para mahasiswa mendesak agar Pemkab dan DPRD Bolmong segera mengesahkan 16 desa. Dengan demikian, syarat pembentukan tiga kecamatan baru bisa terpenuhi.

Bukan cuma para mahasiswa saja yang melakukan orasi, Tony Datoe, perwakilan dari presidium pembentukan Kabupaten Bolteng juga ikut berorasi. Tony mengatakan pembentukan Bolteng tersebut untuk pelalayanan masyarakat.

"Selama ini untuk mengurus keperluan seperti surat-surat, warga harus memutar menuju Lolak," kata Datoe.

Selain itu, dia juga mengatakan, pembentukan Kabupaten Bolteng merupakan janji politik Bupati Bolmong Salihi Mokodongan dan Wakilnya Yanni Tuuk sebelum terpilih.

"Keduanyan telah menandatangani kontrak politik pembentukan Bolteng. Namun sampai saat ini, desa pun belum didefinitifkan," kata dia.

Sementara itu, Piet Kemur, presidium pembentukan Kabupaten Bolteng, mengatakan, pihaknya akan terus mendesak agar pemerintah daerah mendefinitifkan 16 desa tersebut. "Aksi akan kami lanjutkan sampai 16 desa tersebut definitif," katanya.

Baca Juga:


Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved