Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Membahas Perkembangan Indonesia Oleh Peneliti di Jerman

Brussels, Sabtu, 23 Juni 2012 bertempat di Radisson Blu Hotel, dilaksanakan pertemuan diaspora Indonesia seluruh Eropa

Editor: Widiyabuana Slay
Membahas Perkembangan Indonesia Oleh Peneliti di Jerman - jerman_01.JPG
IST
Foto bersama sebagian peserta yang hadir
Membahas Perkembangan Indonesia Oleh Peneliti di Jerman - jerman_02.JPG
IST
Presentasi IASI

Laporan Tribunners, Wahyu Sunduseng* dari Bonn, Jerman

TRIBUNNEWS.COM - Brussels, Sabtu, 23 Juni 2012 bertempat di Radisson Blu Hotel,  dilaksanakan pertemuan diaspora Indonesia seluruh Eropa. Acara ini diprakarsai oleh Dubes RI untuk Belgia/ Uni Eropa. Pertemuan ini merupakan pertemuan perdana yang dihadiri lebih 100 para profesional dan peneliti Indonesia yang tersebar di berbagai negara di Eropa seperti Jerman, Perancis, Austria, Swiss, Belanda, Belgia dan Inggris. 

 Pertemuan ini diisi dengan berbagai presentasi berbagai perwakilan organisasi Indonesia yang ada di Eropa dan perusahaan Indonesia seperti PT Pertamina, PT Inka. Ikatan Ahli Sarjana Indonesia (IASI Jerman) yang merupakan organisasi gabungan para proesional Indonesia dan expert Jerman serta perusahaan Jerman berkesempatan untuk menyampaikan presentasi ide usulan model organisasi diaspora indonesia. Usulan ini dipresentasikan oleh ketua IASI Jerman saat ini Adam Pamma. 

Usulan tentang methoda desentralisasi ini merupakan hasil dari pembelajaran pola organisasi PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) yang demikian dinamis, tidak memiliki hirarki induk, independent, tersebar diseluruh dunia, namun memiliki sifat dan tujuan yang sama.

Ketika PPI beranggotakan pelajar dan mahasiswa indonesia, maka anggota IASI adalah ex pelajar dan mahasiswa yang telah bermetamorfosa menjadi professional professional  mandiri, demikian Adam Pamma.

Adam Pamma sendiri berharap, pola keberhasilan PPI yang hingga saat ini tetap berkibar di setiap kota dibelahan penjuru dunia juga menjadi pola IASI kedepannya. Ia juga mengharapkan akan ada nantinya IASI-IASI lain yang lahir seperti IASI-Belanda, IASI-Prancis, IASI-Australia, dan lain-lain sebagaimana halnya dengan IASI-Jerman.

Pada sejarahnya, IASI didirikan pada tanggal 21 pebruari 1976 di Bonn oleh BJ. Habibie dan kawan-kawan dengan tujuan pendiriannya sebagai jembatan hubungan kerjasama kerjasama Indonesia Jerman diberbagai bidang terutama alih teknologi,riset, pendidikan dan bisnis.

Dalam perjalanannya, IASI sempat mengalami fase-fase maju, dimana banyak diselenggarakan kegiatan-kegiatan berupa simposium, seminar ilmiah, konferensi internasional, dan workshop teknologi yang bertujuan menampung ide dan gagasan ahli-ahli dan profesional indonesia di Jerman / Eropa sebagai masukan demi kemajuan bangsa Indonesia.

Adam Pamma berujar, sempat pudarnya aktifitas IASI pada masa lalu dikarenakan IASI terlalu bergantung pada pemimpinnya. Itu yang kita berusaha untuk hindari. IASI harus mencontoh keberhasilan pola organisasi PPI yang bersifat desentralisasi, independent, namun berhasil dalam membangun 'image', bahwa PPI ada hampir disetiap kota dipenjuru dunia, tidak tergantung pada satu induk organisasi. Ini yang dinginkan oleh Adam Pamma sebagai Ketua IASI saat ini. 'Image' bahwa IASI ada disetiap negara, harus kita bangun dari sekarang.

Pada konferensi perdana Indonesia Integrated di Brussel, disampaikan juga kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan IASI selama beberapa tahun terakhir seperti alih teknologi untuk daerah pedesaan di Indonesia, Yatim Piatu Enterpreunership melalui sentuhan technologi sederhana dan juga program-program IASI kedepan dalam menciptakan peluang kerjasama riset atau alih teknologi, IT-Offshoring, ataupun melanjutkan proyek sosial yang selama ini telah berjalan. 

Program yang sedang digarap IASI jerman seperti pelatihan persiapan kuliah doktoran di Jerman yang akan dilasanakan di beberapa kota di Indonesia. Tujuan program ini adalah untuk memberikan seminar dan pelatihan dasar penulisan propsal disertasi, mencari professor yang tepat, hidup di Jerman dan persiapan menghadapi tes wawancara. Selain itu IASI juga sedang mempersiapakn dukungan kebangkitan mobil nasional, kerjasama perguruan tinggi, kuliah umum jarak jauh kerjasama pememrintah daerah serta beberapa projek sosial lainnya.

Pada kesempatan ini IASI juga melakukan pertemuan dan melakukan pembicaraan face to face dengan Direktur Perencanaan, Investasi dan resiko management PT Pertamina,  Ketua Masyarakat Nano Teknologi Indonesia dan PT Inka. Beberapa hasil pembicaraan dengan perwakilan perusahaan tersebut akan ditindaklanjutin dalam bentuk aksi konkret.

*Wahyu Sunduseng adalah warga Indonesia yang bermukim di Jerman

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved