Pilgub Satu Putaran Didanai Rp 600 Miliar
Anggaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2013 sebesar Rp 600 miliar tidak hanya untuk satu putaran.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Anggaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2013 sebesar Rp 600 miliar tidak hanya untuk satu putaran.
Ketua KPU Jatim Andre Dewanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya secara resmi belum mengajukan anggaran untuk menggelar Pilgub 2013. Meski demikian, pihaknya sudah dua kali bertemu dengan DPRD dan Pemprov untuk membicarakan masalah itu.
Dari pertemuan itulah didapat gambaran, bahwa anggaran sekitar Rp 600 miliar akan dipakai untuk menggelar Pilgub satu putaran saja. “Itu setelah mempertimbangkan kenaikan harga BBM dan inflasi,” ujarnya, Jumat (29/6/2012).
Meski terkesan besar dari total anggaran tersebut, kata Andre, sekitar 70 persennya diantaranya akan dipakai untuk membayar panitia penyelenggara pemilu di seluruh wilayah Jatim dan jumlahnya mencapai ratusan ribu orang.
Sebagai provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 30 juta atau terbesar di Indonesia bersama Jabar, alokasi dana Pilgub Jatim jelas lebih besar dibanding daerah lain. Meski besar, berdasar Permendagri 44/2009 penganggarannya harus dipermudah. Karena ini untuk menggelar pesta demokrasi secara langsung.
“Makanya wajar, jika untuk memenuhi dana cadangan untuk pilgub itu, anggaran di SKPD dikepras (dipotong). Dimana-mana kan biasanya juga seperti itu,” tegasnya Andre.
Anggota KPU Jatim Najib Hamid menambahkan, pihaknya baru akan mengajukan anggaran untuk Pilgub 2013 jika jumlah DPT dan hari H pelaksanaan Pilgub sudah diketahui dan disepakati. "Jika dua hal itu sudah ada kesepakatan, maka kami akan langsung mengajukan usulan anggaran Pilgub," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Kusnadi menjelaskan, anggaran Pilgub sudah dibahas di badan anggaran. Totalnya sekitar Rp 600 miliar dan akan dianggarkan secara bertahap. Dari jumlah itu, baru dicicil Rp 100 miliar, yakni 2011 Rp 50 miliar dan 2012 Rp 50 miliar. ”Sisanya dianggarkan di 2013. Masalah ngambil dananya dari mana, terserah Pemprov. Apakah dengan mamangkas anggaran di SKPD atau cara lainnya,” katanya.
Namun politisi PDIP ini mengingatkan, pemangkasan anggaran di SKPD tidak akan bisa menutupi anggaran Pilgub. Karena jumlahnya tidak begitu signifikan. ”Daripada seperti itu, anggaran di SKPD kan tiap tahun ada Silpa. Nah, itu yang dapat dipakai untuk anggaran Pilgub," imbuh Kusnadi.