Minggu, 5 Oktober 2025

Markus Ditebas Dihadapan Istri dan Anaknya

ditebas dengan parang oleh Lorens Langobelen (25), Selasa (26/6/2012).

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Markus Ditebas Dihadapan Istri dan Anaknya
Ilustrasi Tebas gunakan parang

Laporan Wartawan Pos Kupang, Felix Janggu

TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA--Malang nasib Markus Maluku (37). Warga Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata yang baru satu minggu pulang libur dari Kalimantan bersama istri anaknya itu, ditebas dengan parang oleh Lorens Langobelen (25), Selasa (26/6/2012).

Markus ditebas dihadapan istrinya, Lusia dan dua anaknya, Eril dan Erin. Peritiwa itu terjadi di sumur dekat pondok mereka di Beutaran.

Markus kehilangan dua jari. Satu ibu jari kaki kiri dan jari manis tangan kiri. Kedua jari itu putus saat iya menangkis serangan dari Lorens.

Setelah dua jarinya hilang ditebas, Markus sudah tidak berdaya. Namun pelaku masih mau menyerang. Untung korban sudah dipeluk istri dan kedua anaknya. Melihat itu pelaku pun lari.

Bantuan baru datang setelah masyarakat kampung mendengar teriakan istri dan anak korban. Korban pun dilarikan ke rumah sakit petang itu juga untuk mendapatkan pertolongan medis.

Disaksikan Pos Kupang di IGD Rumah Sakit Umum Lewoleba, Rabu (27/6/2012), dua kaki yang putus dibalut perban putih.

Pada kaki kirinya terdapan berbagai luka pada tungkai. Luka- luka itu, kata Markus, karena dia melindungi serangan pelaku.

"Saya kan sudah terpeleset jatuh saat saya keluar melindungi istri dan anak saya. Saya angkat kaki untuk melindungi badan. Tangan saya juga melindungi kepala," kata Markus.

Markus menyesal karena dia melakukan itu di hadapan istri dan anak-anaknya yang masih kecil. "Saya hanya pikir istri dan anak-anak saya. Saya menyesal dia melakukan itu di hadapan istri dan anak saya," kata Markus yang baru seminggu bersama keluarganya itu pulang libur.
Istri dan anak-anaknya terlihat masih trauma dengan peristiwa itu. Istri korban seorang Kalimantan. Baru satu minggu di Ileape, datang dengan Bukit Siguntan Jumat lalu.

Markus mengatakan, percobaan pembunuhan terhadap dirinya itu diduga dendam. Pelaku mencurigai dirinya sebab putusnya tali cinta antara adik perempuannya dengan pelaku.

Perpisahan hubungan pelaku dengan adiknya itu, kata Markus karena adiknya sudah tiga kali dipukul pelaku.

"Saya mengajar di Kalimantan. Adik saya dengan dia sudah pernah bersama di Kalimantan. Saya carikan pelaku pekerjaan, saya tanya dia apa dia serius dengan adik saya. Karena pernikahan pertama adik saya itu gagal, sementara pelaku itu masih muda. Saya ingatkan dia, pikir baik-baik," ujar Markus.

Markus mengatakan, pelaku sudah merencanakan untuk membunuhnya. Sebelum peristiwa itu, di sumur kampung banyak orang. Pelaku lalu lalang di sekitarnya.
Memastikan sumur sepi, kata Markus, pelaku mengambil klewang dan meneriakan dirinya untuk keluar dari pondok.

"Dia memaki-maki saya. Saya hanya minta bisa dibicarakan baik-baik. Saya tidak mau keluar karena saya dengan istri dan anak saya. Pas saya berusaha melindungi istri saya, saya terpeleset," kata Markus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved