Jumat, 3 Oktober 2025

Kantor BP3TKI Dirampok Rp 170 juta Bablas

menjadi sasaran perampok bersenjata tajam,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Kantor BP3TKI Dirampok Rp 170 juta Bablas
Tribun Yogya/ Bakti Buwono
Brangkas kantor BP3TKI Semarang yang berhasil dibobol perampok Senin (25/6/2012)

Laporan Wartawan Tribun Yogya/ Bakti Buwono Budiastyo

TRIBUNNEWS.COM SEMARANG, - Kantor Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) provinsi Jawa Tengah di Jalan Kalipepe III Nomor 64, Pudak Payung, Banyumanik, Semarang, menjadi sasaran perampok bersenjata tajam, Senin (25/6/2012).

Dalam aksinya, para perampok berhasil menyekap tiga petugas keamanan Sodiq (43), Dani Oktavian (22), dan Abdul Ghoni (46) serta menggondol uang ratusan juta rupiah dari brangkas. Waktu yang dibutuhkan para perampok kurang dari sejam.

Kejadian itu bermula sekitar pukul 03.30. Ketika itu, Abdul Goni (46) sedang tidur di ruang administrasi. Lalu, mendadak ia mendengar kaca dari pintu pecah. Jarak antara ia tidur dan kaca itu tidak jauh hanya sekitar dua meteran. Baru beranjak bangun, tiba-tiba besi dingin celurit perampok menempel di lehernya.

"Saya langsung diikat lakban (hitam) dan diancam jika bergerak saya akan dibunuh," kata petugas keamanan yang pertama kali disekap itu di lokasi,

Mendengar kaca pecah, petugas keamanan lain yang berada di luar ruangan lalu mendekat. Saat itu, ia melihat ada lima orang sedang menyekap rekannya. Awalnya ia berniat lari, namun ternyata para perampok memergokinya.

Belum sempat melangkah, ia diancam akan ditembak jika bergerak. Karena takut, ia pun menurut. Padahal, waktu itu ia tidak tahu apakah para perampok benar-benar menggunakan senpi atau tidak. Sama dengan rekannya, mata, mulut, tangan dan kakinya diikat lakban.

"Saya disekap di ruang pelayanan bersama Abdul, dompet dan handphone kami pun dibawa," timpalnya.

Setelah menyekap dua petugas keamanan, para perampok bergerak menuju ruang bendahara. Jaraknya sekitar 50 meter dari ruang pelayanan. Di sana, ada seorang penjaga bernama Dani Oktavian (22) yang sedang menonton bola.

Tiba-tiba, para perampok menyekapnya. Ia ingat, saat itu ada seorang yang menjaganya. Setelah menyekap, empat orang lainnya membuka paksa brangkas yang ada di ruangan itu. Saat itu ada dua brangkas, satu kosong dan satu lagi isi. Setelah selesai mereka langsung kabur keluar.

"Saya lalu berusaha membuka lakban di mulut saya dengan membasahinya. Setelah berhasil saya meminta tolong," katanya.

Teriakan itu rupanya didengar oleh Susyanto sekitar pukul 04.15. Rumahnya yang berada tepat di depan kantor BP3TKI membuatnya leluasa datang ke sana dengan cepat. Ia pun segera menolong tiga petugas keamanan yang sedang di cepat.

Sebelumnya, ia mengaku sempat melihat empat orang berboncengan dengan sepeda motor jupiter dan supra mondar mandir pada dua minggu terakhir sekitar pukul 20.00. Mereka juga masuk ke jalan setapak ke dalam kantor padahal tidak ada pemukiman.

Dari data kepolisian di lapangan, perampok berhasil membawa sekitar Rp 170 juta dan hanya menyisakan Rp 4.812.000 dalam brangkas yang dirusak. Pelaku meninggalkan dua celurit, sepasang sandal jepit dan tanda aneh tulisan di bagian luar pagar kantor yang mengelilingi kantor. (bbb)

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved