Jumat, 3 Oktober 2025

Hotel Planet Holiday Diserang

Pascabentrok, Pemilik Hotel Planet Holiday Diperiksa Polisi

Penyidik Polresta Barelang menjadwalkan memeriksa Karto, pemilik Planet Holiday Hotel, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (23/6/2012).

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Pascabentrok, Pemilik Hotel Planet Holiday Diperiksa Polisi
Tribun Batam/Argiyanto
Salah satu korban kerusuhan di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2012).

Laporan Wartawan Tribunnewsbatam

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penyidik Polresta Barelang menjadwalkan memeriksa Karto, pemilik Planet Holiday Hotel, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (23/6/2012).

Karto diperiksa sebagai saksi korban saat kerusuhan antardua kelompok massa.

"Agar tidak terjadi fitnah atau kecurigaan di tubuh kepolisian, makanya kami akan memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan pemilik Hotel Planet Holiday mengenai bentrok yang belakangan menimbulkan korban di lokasi hotelnya tersebut," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto, Jumat (22/6/2012).

Diakui Karyoto, sebelumnya, Basri yang merupakan orang kepercayaan Karto juga sudah diperiksa. Hasilnya diketahui bahwa saat kejadian, Basri sempat mencoba untuk melarang anggotanya, namun karena sudah tersulut emosi hingga akhirnya terjadilah pembacokan tersebut.

"Untuk Basri sendiri, meski belum ditetapkan sebagai tersangka, namun saat ini dalam pengamanan kami, hal ini kami lakukan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan atau menjadi target tindakan anarkis," ungkap Karyoto.

Karyoto mengatakan, penyidik telah memeriksa beberapa orang yang terlibat dalam insiden berdarah itu. Sebanyak 11 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tidak menutup kemungkinan masih ada penambahan tersangka, karena Toni selaku otak pelaku belum diamankan. Tersangka sudah ditetapkan sebagai DPO. Secepatnya akan kami amankan. Motif penyerangan di hotel Planet hanya dia yang tahu, sampai-sampai menimbulkan korban jiwa," tegas Karyoto.

Penyidik juga sudah meminta keterangan Dolli, Direktur Planet Holiday Hotel. Dolli yang juga anak Karto itu mengatakan, pihaknya mengalami kerugian antara Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.

"Saat kejadian itu, banyak tamu yang batal menginap, banyak juga tamu yang long stay tidak memperpanjang nginap di hotel kami. Tamu-tamu yang long stay itu kebanyakan orang bule, jadi ditarik perusahaannya masing-masing pindah ke hotel lain."

"Padahal, kami sudah memberikan free satu hari saat kejadian itu, ya tapi orang-orang bule itu tetap takut dengan kejadian kerusuhan itu," ujar Dolli disela-sela pemeriksaannya di Polresta Barelang.

Dolli menceritakan, kerusakan fasilitas hotel seperti kaca-kaca lobi yang dipecahkan harus kembali dipesan ke pabriknya di Malaysia.
Sedangkan kaca yang dipasang saat ini, jelas Dolli, kaca biasa dengan ukuran yang tipis dan gampang pecah jika tertiup angin kencang.

"Kaca yang dipasang sekarang ini, kaca biasa yang ada dijual di Batam. Gampang pecah, makanya dikasih pembatas-pembatas. Hanya untuk menghambat debu dari luar dan AC dari dalam. Nanti kaca itu dilepas lagi, karena kaca penggantinya sudah dipesan di pabriknya di Malaysia," jelas Dolli.

Saat dimintai keterangan sebagai saksi korban, Dolli terlihat menunjukkan beberapa barang bukti yang digunakan olah sekelompok massa untuk melakukan pengrusakan sejumlah faslitas.

Danrem 032/Wira Pratama di Kepulauan Riau Brigjen (CZI) Deni K Irawan terlihat mengunjungi Mapolresta Barelang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved