Jumat, 3 Oktober 2025

Harga CPO Turun 26 Persen

Krisis global yang melanda Eropa dan Amerika Serikat membawa efek luar biasa terhadap harga komoditas

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Krisis global yang melanda Eropa dan Amerika Serikat membawa efek luar biasa terhadap harga komoditas ekspor asal Indonesia. Sebagai salah satu daerah penyumbang komoditas ekspor, Lampung pun turut terkena imbasnya.

Beberapa perusahaan yang memproduksi komoditas-komoditas unggulan mengakui terjadi penurunan harga sangat signifikan. Salah satunya karet dan crude palm oil (CPO) produksi PT Perusahaan Negara (PTPN) VII.

Bila pada April lalu harga karet masih berada di level 350 dolar AS per ton, per Mei hanya 280 dolar AS per ton alias turun 26 persen. Sedangkan CPO dari Rp 9.500 per kg (termasuk PPN) juga turun 26 persen menjadi Rp 7.500 per kg.

Kaur Humas PTPN VII Sandri R Kamil mengakui, penurunan harga komoditas, khususnya karet, memang cukup signifikan pada tahun ini. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah penjualan sampai April mengalami penurunan, meskipun dari segi volume pengiriman meningkat.

Sampai April 2011, PTPN VII berhasil mengirim karet sebanyak 19.865 ton dengan nilai Rp 841 miliar. Pada periode yang sama tahun ini, perusahaan pelat merah tersebut telah mengekspor 21.842 ton karet. Namun, nilainya hanya Rp 718 miliar.

Harga minyak sawit alias CPO juga terus terjungkal ke level terendah sejak tujuh bulan terakhir. Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange sempat terpangkas 1,8 persen ke level 910 per ton dolar AS. Itu level terendah sejak 25 Oktober silam. Selanjutnya, kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di 2.898 ringgit Malaysia per metrik ton.

Harga minyak nabati juga ikut melorot. Sebab, pasar berspekulasi hasil panen kedelai di AS bakal melonjak berkat dukungan musim hujan. Suplai kedelai yang berlebih akan menyebabkan harganya jatuh.

Koreksi harga kedelai bisa ikut menyeret harga minyak sawit, karena merupakan produk substitusi. Terlebih, sebelumnya sentimen di pasar komoditas juga sudah lesu karena investor mencemaskan krisis di Eropa bakal kian memburuk.

Meski bukan menyangsa pasar Eropa sebagai negara tujuan ekspor, Sandri menyebutkan, negara-negara tujuan seperti Cina, India, dan Korea tetap memiliki rantai produksi ke negara-negara Eropa itu. Khusus CPO, PTPN VII hanya memasarkannya di dalam negeri. Tetapi, harganya tetap menyesuaikan harga minyak dunia.(anas)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved